Louisville | EGINDO.co – Dua anak berusia 10 tahun termasuk di antara 300 anak yang bekerja di restoran McDonald’s tanpa bayaran atau dengan bayaran yang rendah, demikian hasil investigasi Departemen Tenaga Kerja terhadap para pemegang waralaba di Louisville, Kentucky.
Para penyelidik menemukan lebih dari 300 anak di bawah umur, termasuk yang berusia 10 tahun, bekerja secara ilegal, kata Departemen Tenaga Kerja pada hari Selasa (2 Mei). Para pemilik waralaba tersebut didenda sebesar US$212.000.
Bauer Food LLC di Louisville, yang mengoperasikan 10 lokasi McDonald’s, mempekerjakan 24 anak di bawah umur 16 tahun untuk bekerja melebihi jam kerja yang diizinkan secara hukum, kata agensi tersebut. Di antara mereka terdapat dua anak berusia 10 tahun. Agensi tersebut mengatakan bahwa anak-anak tersebut terkadang bekerja hingga pukul 2 pagi, namun tidak dibayar.
“Di bawah usia minimum untuk bekerja, mereka menyiapkan dan mendistribusikan pesanan makanan, membersihkan toko, bekerja di meja kasir dan mengoperasikan mesin kasir,” kata Departemen Tenaga Kerja, seraya menambahkan bahwa seorang anak juga diizinkan untuk mengoperasikan penggorengan, yang merupakan pekerjaan yang dilarang untuk pekerja di bawah 16 tahun.
Pemilik-operator waralaba Sean Bauer mengatakan bahwa dua anak berusia 10 tahun yang dikutip dalam pernyataan Departemen Tenaga Kerja sedang mengunjungi orang tua mereka, seorang manajer malam, dan bukan karyawan.
“Setiap ‘pekerjaan’ dilakukan atas arahan – dan di hadapan – orang tua mereka tanpa otorisasi dari manajemen atau pimpinan organisasi waralaba,” ujar Bauer pada hari Rabu dalam sebuah pernyataan yang telah dipersiapkan, dan menambahkan bahwa mereka telah menegaskan kembali kebijakan kunjungan anak kepada para karyawan.
Peraturan pekerja anak di tingkat federal memberikan batasan yang ketat terhadap jenis pekerjaan yang dapat dilakukan anak-anak dan jam kerja mereka.
Investigasi di Kentucky merupakan bagian dari upaya berkelanjutan yang dilakukan oleh Divisi Upah dan Jam Kerja Departemen Tenaga Kerja untuk menghentikan pelanggaran terhadap pekerja anak di wilayah Tenggara.
“Terlalu sering, para pengusaha gagal mematuhi undang-undang pekerja anak yang melindungi pekerja muda,” kata Direktur Divisi Karen Garnett-Civils. “Dalam situasi apa pun tidak boleh ada anak berusia 10 tahun yang bekerja di dapur cepat saji di sekitar pemanggang, oven, dan penggorengan.”
Selain itu, Archways Richwood LLC yang berbasis di Walton dan Bell Restaurant Group I LLC yang berbasis di Louisville mengizinkan anak di bawah umur 14 dan 15 tahun untuk bekerja di luar jam kerja yang diizinkan, kata departemen tersebut.
Sumber : CNA/SL