Masker Boleh Dilepas Setelah Vaksin Di Amerika Serikat

Presiden AS Joe Biden mengunjungi pusat vaksin COVID-19 di Bethesda, Maryland, AS
Presiden AS Joe Biden mengunjungi pusat vaksin COVID-19 di Bethesda, Maryland, AS

Jakarta | EGINDO.co – Amerika Serikat (AS) membuat kejutan. Presiden Joe Biden mengumumkan bahwa warga yang divaksinasi penuh dapat dengan aman melakukan aktivitas luar ruangan seperti berjalan kaki dan hiking tanpa masker.
Dikutip Channel News Asia, Biden mengatakan hal ini dengan tujuan untuk membuat semua orang mau menerima vaksin. Penolakan dan kekhawatiran masih terjadi di sebagian kecil warga.
“Kami membuat kemajuan menakjubkan karena kalian semua,” kata Biden, menambahkan bahwa kasus Covid-19 telah turun secara dramatis, Selasa (27/4/2021).

“Kematian di antara warga lanjut usia telah turun hingga 80% karena vaksinasi meningkat … Jika Anda divaksinasi, Anda dapat melakukan lebih banyak hal, lebih aman, baik di luar maupun di dalam ruangan.”

Baca Juga :  Djokovic Tidak Memiliki Jaminan Masuk Ke Australia

Meski begitu, Biden menambahkan bahwa masker harus tetap dikenakan di kerumunan besar dan di acara-acara stadion. Pusat Penyakit Menular AS (CDC) menyebut pedoman baru itu adalah langkah awal dalam membantu orang Amerika yang divaksinasi penuh untuk melanjutkan kegiatan yang telah mereka hentikan karena pandemi.
Sementara itu penggunaan masker sendiri telah dianggap oleh para ahli sebagai salah satu cara paling efektif untuk mengendalikan penularan virus. Dengan sebagian besar penularan Covid-19 terjadi di dalam ruangan dan vaksinasi meningkat, penggunaan masker di luar ruangan telah menjadi perdebatan publik selama berminggu-minggu di negara adidaya itu karena warga ingin menikmati manfaat dari vaksinasi penuh.

Kasus infeksi Covid-19 baru di AS saat ini tercatat turun 16% dalam seminggu terakhir. Ini setelah vaksinasi warga, melampaui angka 140 juta orang, untuk dosis pertama Pfizer-BioNTech, Moderna atau Johnson & Johnson.

Baca Juga :  India Melewati 300.000 Kematian Akibat Covid-19

AS hanya menggunakan ketiga vaksin tersebut. Pfizer dan Moderna disebut memiliki kemanjuran dalam penelitian (efikasi) melawan virus 97%. Sementara vaksin AstraZeneca tak terpakai di AS dan rencananya akan diekspor ke sejumlah negara.
CDC melaporkan lebih dari 29% penduduk AS telah divaksinasi penuh. Sementara, sekitar 43% telah mendapatkan satu dosis dari dua suntikan vaksin.

Melansir Wordlometers, AS masih menjadi negara dengan jumlah penduduk terbanyak terinfeksi corona, 32,9 juta kasus dan 587 ribu kematian. Per Senin ada 50 ribu kasus baru dengan 829 meninggal.
Sumber : CNBC/SL

Bagikan :
Scroll to Top