Maskapai Termasuk SIA Periksa Saklar Bahan Bakar Boeing Pasca Kecelakaan Air India

Semua saklar bahan bakar Boeing SIA berfungsi baik
Semua saklar bahan bakar Boeing SIA berfungsi baik

Singapura | EGINDO.co – Semua sakelar bahan bakar pada pesawat Boeing 787 milik Singapore Airlines (SIA) dan Scoot berfungsi dengan baik dan mematuhi persyaratan peraturan, ungkap SIA pada Selasa (15 Juli) setelah pemeriksaan yang dilakukan pada sistem tersebut.

India, Korea Selatan, dan Jepang telah melaporkan langkah serupa setelah laporan awal mengenai kecelakaan Air India bulan lalu menunjukkan bahwa kontrol Boeing 787 Dreamliner dipindahkan dari posisi “run” ke posisi “cutoff”, yang menyebabkan mesin kekurangan bahan bakar.

Sebagai tindakan pencegahan, SIA dan Scoot telah melakukan dan menyelesaikan pemeriksaan sakelar bahan bakar pada pesawat Boeing 787 di armada kami,” ujar SIA menanggapi pertanyaan CNA.

Keselamatan pelanggan dan staf kami adalah prioritas utama kami.”

Otoritas Penerbangan Sipil Singapura (CAAS) mengatakan kepada CNA pada hari Selasa bahwa pihaknya bekerja sama dengan SIA dan Scoot untuk melakukan inspeksi sakelar kontrol bahan bakar di semua pesawat Boeing 737, 787, dan 747-400F yang terdaftar di Singapura.

“Belum ada temuan dari inspeksi tersebut hingga saat ini,” kata CAAS.

India pada hari Senin memerintahkan maskapainya untuk memeriksa sakelar kontrol bahan bakar pada beberapa model Boeing, setelah beberapa maskapai India dan internasional mulai melakukan inspeksi sendiri terhadap sakelar kontrol bahan bakar.

Korea Selatan mengatakan akan memerintahkan tindakan serupa, sementara JAL Jepang mengatakan akan “melaksanakan inspeksi yang diperlukan berdasarkan temuannya”.

Pemeriksaan tetap dilakukan meskipun produsen pesawat dan Badan Penerbangan Federal AS (FAA) telah memberi tahu maskapai dan regulator dalam beberapa hari terakhir bahwa kunci sakelar kontrol bahan bakar pada pesawat Boeing aman.

Beberapa maskapai di seluruh dunia mengatakan kepada Reuters bahwa mereka telah memeriksa sakelar kontrol bahan bakar yang relevan sejak 2018 sesuai dengan imbauan FAA. Ini termasuk Qantas Airways dari Australia dan ANA serta JAL dari Jepang.

Pemberitahuan FAA kepada otoritas penerbangan sipil, yang dilihat oleh Reuters, menyatakan: “Meskipun desain sakelar kontrol bahan bakar, termasuk fitur penguncian, serupa pada berbagai model pesawat Boeing, FAA tidak menganggap masalah ini sebagai kondisi tidak aman yang memerlukan Arahan Kelaikan Udara pada model pesawat Boeing mana pun, termasuk Model 787.”

Laporan

Laporan awal mencatat rekaman kokpit di mana salah satu pilot terdengar bertanya kepada pilot lainnya mengapa ia mematikan mesin. Pilot lainnya menjawab bahwa ia tidak melakukannya.

Laporan tersebut tidak menjelaskan bagaimana sakelar tersebut bisa terbalik selama penerbangan, mengingat desain kontrol ini. “Tidak mungkin Anda bisa secara tidak sengaja menjatuhkannya dan kemudian pesawat bergerak ke arah yang berlawanan,” ujar Chow Kok Wah, mantan eksekutif maskapai di bidang perawatan pesawat, kepada CNA.

Laporan tersebut mengatakan kedua sakelar beralih kembali dari “cutoff” ke “run” beberapa detik kemudian, tetapi sudah terlambat untuk menghentikan penurunan pesawat.

Dalam sebuah nasihat tahun 2018, FAA telah merekomendasikan, tetapi tidak mewajibkan, operator beberapa model Boeing, termasuk 787, untuk memeriksa fitur pengunci sakelar pemutus bahan bakar guna memastikan sakelar tersebut tidak bergeser secara tidak sengaja.

Laporan awal Air India menyatakan bahwa maskapai tersebut tidak melaksanakan inspeksi yang disarankan FAA karena bukan merupakan mandat.

Dalam memo internal pada hari Senin, CEO Air India, Campbell Wilson, mengatakan bahwa investigasi atas kecelakaan tersebut “masih jauh dari selesai”.

Ia menambahkan bahwa maskapai terbuka untuk penyelidikan lebih lanjut dan memperingatkan agar tidak mengambil “kesimpulan prematur”.

Sumber : CNA/SL

Scroll to Top