Jakarta | EGINDO.com – Masih ada 780.000 rumah tangga di Indonesia belum menikmati aliran listrik. Hal itu diungkapkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam acara Diseminasi Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) dan RUPTL PLN 2025–2034 pada Senin (2/6/2025) di Jakarta.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jisman P. Hutajulu mengatakan rumah tangga di Indonesia yang belum menikmati akses listrik menjadi sorotan mengingat usia kemerdekaan Indonesia yang sudah mendekati 80 tahun dan pemerataan akses listrik menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintah. “Masih ada sekitar 780.000 saudara kita, rumah tangga, yang belum mendapatkan akses listrik. Ini sangat penting ya, karena sudah hampir 80 tahun kita merdeka, masih ada saudara kita belum menikmati listrik,” kata Jisman.
Untuk menjawab tantangan tersebut, pemerintah menyiapkan peta jalan (roadmap) program Listrik Desa dengan estimasi kebutuhan anggaran mencapai Rp 50 triliun. Program ini mencakup penyediaan listrik di sekitar 5.700 desa yang belum dilayani oleh PT PLN (Persero).
Lebih lanjut Jisman mengatakan pemerintah juga menyoroti pentingnya pemberian subsidi listrik kepada masyarakat yang tinggal di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), yang saat ini belum menikmati layanan kelistrikan. Ada di daerah 3T yang berhak atas subsidi. Melalui Program Listrik Desa (Lisdes), pemerintah menargetkan elektrifikasi untuk 5.758 desa yang belum teraliri listrik, dengan pembangunan pembangkit berkapasitas 394 MW dan penyambungan listrik ke sekitar 780 ribu rumah tangga.@
Bs/timEGINDO.com