Teheran | EGINDO.co – Masalah tenaga listrik menyebabkan insiden di fasilitas nuklir bawah tanah Natanz Iran pada hari Minggu (11 April), Iranian Press TV melaporkan, sehari setelah Teheran meluncurkan sentrifugal pengayaan uranium canggih baru di situs tersebut.
“Insiden itu tidak menimbulkan korban atau kontaminasi,” kata juru bicara Organisasi Energi Atom Iran Behrouz Kamalvandi, menambahkan bahwa “listrik terpengaruh di fasilitas Natanz”, yang terletak di gurun di provinsi tengah Isfahan.
Situs bawah tanah Natanz adalah inti dari program pengayaan uranium Iran dan dipantau oleh inspektur Badan Energi Atom Internasional, pengawas nuklir PBB.
“Penyebab insiden ini sedang diselidiki,” kata Kamalvandi kepada kantor berita semi-resmi Iran Fars.
Pada Juli tahun lalu, kebakaran terjadi di fasilitas Natanz, yang menurut pemerintah merupakan upaya untuk menyabotase program nuklir Iran. Pada tahun 2010, virus komputer Stuxnet, yang diyakini secara luas dikembangkan oleh Amerika Serikat dan Israel, ditemukan setelah digunakan untuk menyerang Natanz.
Teheran dan Washington telah mencoba menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan negara-negara besar setelah mantan Presiden AS Donald Trump mengabaikannya tiga tahun lalu. Trump menerapkan kembali sanksi yang telah dicabut terhadap Republik Islam tersebut, dan membawa lebih banyak lagi sanksi.
Sebagai reaksi terhadap sanksi AS, Iran melanggar banyak batasan yang diberlakukan oleh perjanjian tersebut. Kedua negara memberikan sikap keras pada pembicaraan tidak langsung di Wina pekan lalu tentang bagaimana mengembalikan keduanya ke kepatuhan penuh pada kesepakatan tersebut.
Presiden Hassan Rouhani menegaskan kembali komitmen Iran terhadap non-proliferasi nuklir pada hari Sabtu saat mengawasi peluncuran sentrifugal canggih di pabrik Natanz untuk menandai Hari Teknologi Nuklir Nasional negara itu.
Sumber : CNA/SL