Jakarta | EGINDO.co – Meski belanja negara bertambah untuk penanganan pandemi virus corona (Covid-19), tetapi pemerintah malah berencana mengurangi utang. Mengapa bisa demikian?
Tahun ini, pemerintah menganggarkan dana Rp 744,75 triliun untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Per 16 Juli 2021, realisasinya adalah Rp 277,36 triliun atau 37,2%.
“Kami sudah komunikasi dengan DPR, memang dibolehkan bagi pemerintah untuk melakukan realokasi belanja agar bisa memenuhi kebutuhan yang sangat tinggi di bidang kesehatan dan bansos. Ada tambahan Rp 55,2 triliun untuk tambahan di bidang kesehatan dan bansos, dan tambahan itu kita peroleh dari refocusing belanja K/L tahap keempat. Kami akan menjaga defisit tidak melebihi dalam UU APBN,” jelas Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, dalam jumpa pers APBN Kita edisi Juli 2021, Rabu (21/7/2021).
Selain realokasi anggaran, pemerintah juga akan memanfaatkan Saldo Anggaran Lebih (SAL) dari tahun lalu. SAL 2020 yang bisa dipakai untuk 2021 adalah Rp 186,67 triliun.
Dari jumlah tersebut, Rp 15,8 triliun sudah dialokasikan dalam UU APBN 2021. Nantinya SAL akan dipakai lagi sebanyak Rp 150,8 triliun.
“Tambahan penggunaan SAL untuk mengurangi utang mencapai Rp 150,8 triliun. SAL itu untuk mengurangi utang dan menambah realokasi belanja,” sebut Sri Mulyani.
Sumber : CNBCIndonesia/SL