Kuala Lumpur | EGINDO.co – Mantan perdana menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dipanggil untuk hadir di lembaga anti-korupsi negara tersebut pada hari Kamis (9 Maret), menyusul tuduhan penyalahgunaan program stimulus yang diluncurkan pada masa pemerintahannya.
Dalam sebuah unggahan di Facebook, Muhyiddin juga membantah laporan berita bahwa ia ditangkap di sebuah lapangan golf pada hari Rabu.
Presiden Parti Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu) ini tidak menjelaskan mengapa ia dipanggil oleh Komisi Anti-Korupsi Malaysia (MACC).
Dia adalah perdana menteri ke-8 Malaysia dari Maret 2020 hingga Agustus 2021.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, yang mulai berkuasa pada bulan November, tahun lalu memerintahkan peninjauan ulang proyek-proyek pemerintah senilai miliaran dolar yang disetujui oleh Najib, termasuk program-program bantuan COVID-19, dengan tuduhan bahwa proyek-proyek tersebut tidak mengikuti prosedur yang benar.
Muhyiddin membantah tuduhan tersebut, dan menggambarkannya sebagai balas dendam politik.
Kantor Anwar dan MACC tidak segera membalas permintaan komentar.
Anwar dan Muhyiddin bersaing ketat dalam pemilihan umum pada bulan November yang menghasilkan parlemen yang menggantung karena tidak ada kandidat yang memenangkan mayoritas parlemen.
Raja konstitusional Malaysia, Raja Al-Sultan Abdullah, kemudian menunjuk Anwar sebagai perdana menteri setelah ia membentuk koalisi dengan partai-partai politik lainnya.
Sejak pemilu, Anwar dan partainya telah menjadi sasaran investigasi korupsi.
Dua pemimpin dari partai Pak Muhyiddin telah didakwa oleh MACC dengan tuduhan penyuapan atas proyek pemulihan ekonomi yang diluncurkan oleh pemerintahannya.
Dia dilaporkan ditanyai oleh MACC bulan lalu terkait kontrak yang diberikan kepada seorang kerabatnya ketika dia masih menjabat sebagai perdana menteri, yang konon bernilai lebih dari satu miliar ringgit (US$221 juta).
Kemudian, ia “dengan keras” membantah tuduhan tersebut dalam sebuah unggahan di Facebook, dan menyebutnya sebagai “fitnah jahat”.
MACC juga telah membekukan rekening bank milik partai Muhyiddin.
Sumber : CNA/SL