Malaysia Selidiki Penyebab Kecelakaan Pesawat Ringan

Pesawat Beechcraft Model 390 meledak jadi bola api
Pesawat Beechcraft Model 390 meledak jadi bola api

Kuala Lumpur | EGINDO.co – Penyidik ​​kecelakaan udara Malaysia pada Jumat (18/8) menganalisis rekaman suara kokpit (CVR) dari sebuah pesawat ringan yang jatuh di jalan dekat ibu kota, menewaskan delapan orang di dalamnya dan dua di darat.

Pesawat Beechcraft Model 390 meledak menjadi bola api saat jatuh pada Kamis di negara bagian Selangor, sebelah barat ibu kota Kuala Lumpur, dengan asap hitam tebal terlihat mengepul dari lokasi, klip video dari tempat kejadian menunjukkan.

Semua delapan orang di dalamnya – enam penumpang dan dua awak pesawat – serta dua pengendara di jalan empat jalur tewas, kata polisi.

Menteri Perhubungan Anthony Loke mengatakan pada hari Jumat bahwa CVR, yang ditemukan pada Kamis malam, sedang dianalisis dan insiden tersebut akan diselidiki.

Baca Juga :  Berpikir Positif, Kendalikan Emosi Saat Berkendara 

CVR merekam apa yang terjadi di kokpit, termasuk percakapan terakhir awak pesawat dan suara lainnya.

“Saya telah menginstruksikan agar penyelidikan dipercepat dan dilakukan secara menyeluruh. Kami akan mengumumkan hasilnya sesegera mungkin setelah analisis selesai,” katanya kepada wartawan.

Seperti beberapa pesawat kecil lainnya, pesawat itu hanya dilengkapi dengan CVR, dan tidak memiliki perekam data penerbangan, kata kepala polisi Malaysia Razarudin Husain, Jumat.

Dia mengatakan bahwa operasi pencarian “95 persen selesai” dan diharapkan selesai dalam sehari.

“Sejauh ini, kami telah menemukan semua sisa-sisa manusia dari para korban,” katanya.

Pesawat lepas landas dari pulau resor utara Langkawi dan mendekati Bandara Sultan Abdul Aziz Shah di Selangor pada saat kecelakaan, kata kepala otoritas penerbangan sipil Norazman Mahmud, Kamis.

Baca Juga :  Malaysia Harap Oktober Masuki Fase Akhir Pemulihan Covid-19

Mohamad Syahmie Mohamad Hashim, mantan anggota angkatan udara Malaysia yang kebetulan menyaksikan menjelang jatuhnya pesawat, mengatakan bahwa dia melihat pesawat terbang tidak menentu dan kemudian mendengar ledakan.

Dia mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis bahwa dia bergegas ke tempat kejadian dan melihat puing-puing dari pesawat serta “tubuh manusia terbakar”.

Kepala transportasi Loke mengatakan sebelumnya bahwa pesawat telah diizinkan untuk mendarat tetapi “belok ke kanan jalur penerbangan pendaratan” sebelum jatuh.

Pada bulan September 1977, sebuah pesawat Japan Airlines menuju Singapura jatuh di dekat lokasi bencana hari Kamis. Empat puluh lima orang selamat, tetapi 34 orang kehilangan nyawa dalam kecelakaan itu.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top