Kuala Lumpur | EGINDO.co – Malaysia akan melarang semua pergerakan antarnegara bagian dan antar distrik tanpa izin dari polisi mulai Senin (10 Mei).
Larangan nasional akan berlangsung empat minggu hingga 6 Juni. Itu mencakup semua negara terlepas apakah mereka berada di bawah perintah kontrol gerakan (MCO), atau pemulihan, bersyarat atau ditingkatkan MCO, kata Menteri Senior Keamanan Ismail Sabri Yaakob.
“Di antara kegiatan yang dilarang (selama kurun waktu tersebut) adalah kegiatan sosial seperti pesta pernikahan, hiburan dan lain-lain serta kegiatan pendidikan dan ekonomi yang melibatkan temu masyarakat dan keramaian,” ujarnya dalam keterangan media.
Acara tatap muka sosial atau resmi, baik di sektor publik atau swasta, juga tidak akan diizinkan.
Mr Ismail Sabri mengatakan pembatasan akan ditinjau setelah dua minggu.
Di tengah meningkatnya jumlah kasus COVID-19, Malaysia telah memberlakukan tindakan yang lebih ketat di beberapa bagian negara.
Kuala Lumpur berada di bawah MCO hingga 20 Mei. Beberapa distrik di Selangor dan Johor juga telah ditempatkan di bawah pembatasan baru.
Mr Ismail Sabri mengatakan pada hari Sabtu tidak ada rencana untuk menerapkan MCO nasional. MCO yang ditargetkan dapat ditegakkan dengan mengidentifikasi area dengan wabah COVID-19 yang besar, katanya.
Di bawah pembatasan gerakan, acara sosial seperti pernikahan, reuni, dan retret dilarang.
Kunjungan Hari Raya diperbolehkan pada hari pertama Aidilfitri, yang jatuh pada tanggal 13 Mei, untuk wilayah di bawah MCO. Jumlah orang dibatasi hingga 15 orang pada satu waktu tergantung pada ukuran rumah.
Untuk area di bawah MCO bersyarat atau pemulihan, kunjungan akan diizinkan selama tiga hari pertama Aidilfitri, dengan maksimal 20 atau 25 pengunjung.
Untuk area MCO yang ditingkatkan, kunjungan tidak diperbolehkan selama Hari Raya.
Hingga Sabtu, Malaysia telah melaporkan 436.944 infeksi COVID-19 dan 1.657 kematian.
Sumber : CNA/SL