Jakarta | EGINDO.co – Asosiasi Minyak Sawit Malaysia (MPOA) mengatakan bahwa sejak Januari tahun ini, pemerintah telah menyetujui hampir 400.000 aplikasi kuota pekerja asing untuk semua sektor ekonomi, tetapi penundaan pada negara-negara sumber dan mekanisme agen mengakibatkan hanya 12 persen dari mereka yang bisa masuk.
MPOA berharap pemerintah bisa mengatur dan memberlakukan batasan yang adil dan membatasi total pungutan yang dilakukan agen kepada pengusaha.
Kepala Eksekutif MPOA Joseph Tek Choon Yee mengatakan dalam sebuah pernyataan pada 13 September bahwa sektor perkebunan menghadapi kekurangan pekerja terburuk sejak kelapa sawit dikomersialkan lebih dari seabad yang lalu.
MPOA memperkirakan bahwa Malaysia kemungkinan akan mengakhiri tahun ini dengan total produksi minyak sawit mentah (CPO) yang lebih rendah pada 18,0 juta ton di tengah titik kesulitan utama saat ini dengan krisis tenaga kerja dan faktor penurunan lainnya. Demikian CNA melansir Minggu (25/9/2022) kemarin.
Kepala Eksekutif MPOA Joseph Tek Choon Yee, Malaysia telah mencatat stagnasi pertumbuhan produksi CPO dalam 3 tahun berturut-turut. Dia berharap bahwa pemerintah akan memperkenalkan keringanan pajak langsung atau insentif untuk menutupi pengeluaran yang dikeluarkan oleh pelaku industri dalam memulai program rekrutmen dan kampanye kesadaran di negara-negara sumber yang disetujui untuk mempercepat proses rekrutmen.
Saat ini, beberapa agen perekrutan memungut biaya tinggi untuk layanan mereka. Sampai saat ini, tidak ada lembaga atau kementerian yang mengembangkan pedoman atau peraturan terkait dengan tuduhan tersebut.@
CNA/timEGINDO.CO