Kuala Lumpur | EGINDO.co – Malaysia akan memberikan bantuan kemanusiaan sebesar RM10 juta (US$2,3 juta) untuk membantu mereka yang terkena dampak gempa bumi di Myanmar, menurut Perdana Menteri Anwar Ibrahim.
Hal ini terjadi setelah 50 anggota Tim Bantuan dan Penyelamatan Bencana Khusus Malaysia di bawah Badan Penanggulangan Bencana Nasional Malaysia berangkat ke ibu kota Myanmar, Naypyidaw, pada Minggu (30 Maret) pagi untuk membantu upaya kemanusiaan dan penyelamatan.
Anwar mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Minggu bahwa sumbangan tersebut mencerminkan tanggung jawab dan solidaritas Malaysia sebagai ketua ASEAN 2025, seraya menambahkan bahwa ia telah menginstruksikan Menteri Luar Negeri Mohamad Hasan untuk memimpin misi kemanusiaan ke Myanmar minggu depan.
“Kunjungan ini bertujuan untuk menunjukkan dukungan kuat Malaysia terhadap operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) yang sedang berlangsung, termasuk upaya oleh tim Badan Penanggulangan Bencana Nasional, yang telah memulai pengerahan di lapangan hari ini,” katanya, seperti dikutip dalam Malay Mail.
Ia menambahkan bahwa prioritas ASEAN dalam menjaga kesejahteraan masyarakat di kawasan tersebut harus diwujudkan dalam tindakan yang cepat, efektif, dan menyeluruh, dengan menekankan agenda blok tersebut, yang berakar pada “kasih sayang, tanggung jawab bersama, dan solidaritas”.
Pusat Koordinasi ASEAN untuk Bantuan Kemanusiaan dalam Penanggulangan Bencana (AHA Centre) telah meluncurkan operasi bantuan internasional terkoordinasi di Myanmar, menurut New Straits Times.
Delegasi dari AHA Centre, yang dipimpin oleh direktur eksekutif Lee Yam Ming dan direktur operasi Sithu Pe Thein, tiba di Nay Pyi Taw pada Jumat malam untuk bekerja sama dengan Departemen Penanggulangan Bencana Myanmar dalam mendukung upaya tanggap darurat regional.
AHA Centre juga berkoordinasi dengan negara-negara ASEAN lainnya dalam operasi bantuan.
Mereka memobilisasi anggota Tim Tanggap Darurat dan Penilaian ASEAN dari Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Vietnam untuk membantu operasi di lapangan.
Anwar mengatakan kerja sama dan tindakan kolektif di antara negara-negara ASEAN sangat penting dalam menangani krisis kemanusiaan seperti ini.
Malaysia akan melanjutkan diskusi dengan mitra ASEAN untuk mengoordinasikan bantuan bagi Myanmar dan memastikan dampak yang berarti bagi mereka yang terkena dampak, katanya, seperti dikutip oleh Malay Mail.
Kontingen Operasi Lionheart dari Pasukan Pertahanan Sipil Singapura, yang terdiri dari 80 personel yang mengkhususkan diri dalam logistik, medis, pencarian dan penyelamatan, bersama dengan empat anjing, juga telah tiba di Myanmar untuk memulai operasi pencarian dan penyelamatan perkotaan (USAR), menurut laporan pembaruan situasi dari Pusat. Tim dari Brunei dan Indonesia diharapkan akan menyusul dalam beberapa hari mendatang.
Gempa bumi berkekuatan 7,7 skala Richter melanda Myanmar pada hari Jumat, yang berdampak parah pada Mandalay, Bago, Magway, negara bagian Shan, Sagaing, dan Naypyidaw. Negara tetangga Thailand juga mengalami dampak dari gempa tersebut.
Lebih dari 1.600 orang tewas di Myanmar, kata junta yang berkuasa, dengan lebih dari 3.400 orang terluka, dan sedikitnya 139 lainnya hilang, menurut media lokal.
Sumber : CNA/SL