Kuala Lumpur | EGINDO.co – Malaysia pada hari Rabu (3 Mei) mengatakan bahwa mereka akan beralih ke model jaringan ganda untuk peluncuran 5G setelah cakupannya mencapai 80 persen, sebuah langkah yang mengikuti kekhawatiran yang meluas tentang harga dan persaingan.
Untuk saat ini, peluncuran akan dilanjutkan di bawah badan negara Digital Nasional Berhad (DNB), kata Menteri Komunikasi Fahmi Fadzil dalam sebuah konferensi pers.
“Pemerintah telah setuju bahwa entitas baru dapat dibentuk setelah kami mencapai 80 persen cakupan,” kata Fahmi.
DNB telah mencapai 57,8 persen cakupan wilayah berpenduduk saat ini dan berada di jalur yang tepat untuk mencapai 80 persen pada akhir tahun, katanya.
Peluncuran 5G Malaysia oleh DNB telah disambut dengan kekhawatiran industri mengenai harga dan transparansi, serta kekhawatiran bahwa satu jaringan yang dikelola pemerintah akan menghasilkan monopoli nasional.
Sebuah rekomendasi dari operator besar untuk penyedia 5G kedua ditolak oleh pemerintah sebelumnya pada bulan Maret tahun lalu.
Rencana tersebut mendapat sorotan baru setelah Perdana Menteri Anwar Ibrahim, yang mulai menjabat pada bulan November, mengumumkan peninjauan ulang rencana 5G, dengan mengatakan bahwa rencana tersebut tidak dirumuskan secara transparan oleh pemerintahan sebelumnya. DNB membantah klaim tersebut.
Sumber : CNA/SL