Malaysia Akan Menghapus Ujian Cuti Sekolah Dasar Mulai 2021

Malaysia Akan Menghapus Ujian Cuti Sekolah Dasar
Malaysia Akan Menghapus Ujian Cuti Sekolah Dasar

Kuala Lumpur | EGINDO.co – Malaysia akan menghapuskan ujian cuti sekolah dasar mulai 2021, kata Menteri Pendidikan Senior Radzi Jidin pada Rabu (28 April).

Keputusan untuk menghapus UPSR (Tes Prestasi Sekolah Dasar) diambil setelah mendapatkan pandangan dan masukan melalui berbagai proses, kata Dr Radzi pada konferensi pers.

Lebih dari 1.700 peserta dilibatkan, terdiri dari guru, orang tua, siswa, serta serikat pekerja dan asosiasi di seluruh Malaysia dalam berbagai sesi yang diadakan.

Dr Radzi menambahkan bahwa beberapa guru berbicara kepadanya tentang bagaimana mereka harus “mencuri” waktu dari mata pelajaran lain yang tidak memiliki ujian khusus.

Hal ini untuk memberikan waktu yang cukup bagi siswa untuk mempersiapkan diri menghadapi ujian akhir sekolah dasar, sehingga mengurangi kesempatan guru untuk menggunakan kreativitas saat menyampaikan pelajaran di sekolah.

Baca Juga :  Operasi Pencarian Dan Penyelamatan Longsor Genting Highlands

Beberapa orang tua juga berbagi bagaimana fokus pada UPSR, yang dianggap sebagai ujian penting, menyebabkan anak-anak mereka memiliki waktu terbatas untuk aspek-aspek lain dari pendidikan mereka, kata Dr Radzi, karena beberapa anak dikirim ke kelas pendidikan sejak SD 1.

 

Dengan dihapuskannya UPSR, maka metode penilaian untuk siswa SD 6 akan difokuskan pada penguatan penilaian berbasis sekolah, kata Dr. Radzi.

Ia menambahkan, masuk pesantren tahun 2022 akan didasarkan pada Penilaian Penerimaan Sekolah Khusus (PKSK).

Sebagian besar siswa melihat USPR sebagai komponen untuk mendaftar ke sekolah berasrama, katanya.

Namun, ketika PKSK dilaksanakan tahun lalu untuk masuk ke pesantren, hanya seperempat dari seluruh siswa SD 6 yang mengikuti ujian.

Baca Juga :  Orang Utan Di Malaysia Menjalani Tes Swab Covid-19

“Makanya, kami melihat jika diberi pilihan, tidak semua siswa mau mengikuti ujian khusus untuk masuk ke pesantren,” ujarnya seraya menambahkan bahwa siswa juga menghadapi tekanan untuk mengikuti berbagai kelas setelah jam sekolah.

USPR pertama kali diperkenalkan di Malaysia pada tahun 1988.

Form Three Assessment (PT3) Malaysia juga akan dibatalkan untuk tahun ini, tambah Dr Radzi Jidin pada konferensi pers.

Form Three Assessment adalah ujian untuk siswa Secondary 3 pada akhir tahun akademik.

Mengenai mengapa PT3 dibatalkan, Dr Radzi mengatakan mereka memperhitungkan waktu yang dibutuhkan siswa untuk mempersiapkannya di tengah pandemi COVID-19.

Metode penilaian untuk ujian tahun 2021 akan sama dengan tahun lalu, kata dr Radzi.

Baca Juga :  Sepasang Suami Istri Di Johor Meninggal Makan Ikan Buntal

Siswa akan dinilai melalui kinerja berbasis sekolah, yang meliputi penilaian di kelas, aktivitas fisik, olahraga, ko-kurikulum, dan bidang psikometri.

Sejalan dengan penghapusan UPSR, penilaian untuk siswa ABK SD 6 juga telah dihapuskan, kata Dr Radzi.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top