“Ini menunjukkan bahwa kelompok tersebut sudah mulai semakin terdesak oleh operasi pengejaran pemerintah, dan sekali lagi ini pengejaran untuk menyelamatkan rakyat,” ungkapnya.
Mahfud mengungkap di Papua terjadi beberapa kali rentetan kontak senjata antara kelompok teroris dengan TNI-Polri. Adapun rentetan kejadiannya antara lain pada 27 April, 13 Mei, 16 Mei, 18 Mei yang mengakibatkan adanya prajurit TNI yang gugur maupun anggota kelompok teroris yang meninggal dunia.
Berikut peristiwa kontak senjata yang disampaikan Mahfud:
13 Mei 2021
Kontak senjata di Ilaga, Kabupaten Puncak. Satu anggota teroris tewas.
16 Mei 2021
Kontak senjata di Ilaga, Kabupaten Puncak. Dua anggota teroris tewas, 1 orang melarikan diri dalam keadaan luka.
18 Mei 2021
Penyerangan terhadap 12 prajurit TNI yang sedang melaksanakan pengamanan rawan di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo. Dua 2 prajurit TNI gugur.
18 Mei 2021
Kontak senjata di Distrik Serambakon, Kabupaten Pengunungan Bintang, yang mengakibatkan 4 prajurit luka.
Mahfud menyebut ada peningkatan keberhasilan dalam penanganan teroris KKB di Papua. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) menegaskan pemerintah akan lebih tegas terhadap teroris KKB di Papua, bukan terhadap rakyat Papua.
“Jadi sekarang kita lebih tegas, khusus terhadap kelompok itu, bukan terhadap rakyat Papua, bukan terhadap Papua, kerana Papua itu etnis, budaya dan tempat. Tapi kalau teroris bisa di mana saja,” ucap Mahfud.
Sumber: detiknews.com/Sn