Paris | EGINDO.co – Presiden Prancis Emmanuel Macron akan menjamu Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Paris pada hari Senin untuk perundingan yang berfokus pada upaya mengamankan apa yang disebut Prancis sebagai “perdamaian yang adil dan abadi”, demikian pernyataan kepresidenan Prancis pada hari Sabtu (29 November).
Pengumuman ini muncul di tengah krisis politik di Kyiv dan saat delegasi senior Ukraina melakukan perjalanan ke Amerika Serikat untuk melanjutkan diskusi mengenai kerangka kerja yang didukung AS yang bertujuan untuk mengakhiri perang dengan Rusia.
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noël Barrot mengatakan kepada La Tribune Dimanche bahwa Prancis akan “menyambut Presiden Zelenskyy di Paris pada hari Senin untuk memajukan negosiasi”. Ia mengatakan perdamaian dapat dicapai “jika Presiden Vladimir Putin meninggalkan harapannya yang muluk-muluk untuk membangun kembali Kekaisaran Soviet dengan terlebih dahulu menaklukkan Ukraina”.
Peringatan untuk Moskow
Barrot memperingatkan bahwa Rusia harus menerima gencatan senjata atau menghadapi “sanksi baru yang akan menguras habis perekonomiannya”, di samping dukungan Eropa yang semakin intensif untuk Ukraina. Ia menambahkan bahwa Macron dan Zelenskyy telah sering berkomunikasi, dengan pemimpin Ukraina tersebut terakhir kali mengunjungi Paris pada 17 November.
Perundingan akan berlangsung di tengah upaya Zelenskyy mengatasi gejolak politik di dalam negeri setelah memecat kepala stafnya yang berpengaruh, Andriy Yermak, menyusul penggerebekan besar-besaran di lembaga antikorupsi.
Meskipun terjadi pergolakan, Barrot mengatakan Zelenskyy tetap memiliki “legitimasi penuh untuk memimpin Ukraina menuju perdamaian.”
Perang, yang kini memasuki tahun keempat, dimulai setelah Rusia melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022.
Sumber : CNA/SL