Lonjakan Signifikan Covid-19 Eropa Saat Omicron Menyebar

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)

Jenewa | EGINDO.co – Kepala Organisasi Kesehatan Dunia Eropa pada Selasa (21 Desember) memperingatkan negara-negara untuk bersiap menghadapi “lonjakan signifikan” dalam kasus COVID-19 ketika Omicron menyebar, dan menyarankan penggunaan booster secara luas untuk perlindungan.

Sejak muncul pada akhir November, Omicron telah terdeteksi di setidaknya 38 dari 53 negara di kawasan Eropa WHO dan sudah dominan di beberapa di antaranya termasuk Denmark, Portugal dan Inggris, Hans Kluge mengatakan pada konferensi pers di Wina.

“Kita bisa melihat badai lain datang,” kata Kluge. “Dalam beberapa minggu, Omicron akan mendominasi di lebih banyak negara di kawasan ini, mendorong sistem kesehatan yang sudah membentang lebih jauh ke jurang.”

Wilayah Eropa WHO termasuk Rusia dan bekas republik Soviet lainnya, serta Turki.

Data WHO menunjukkan wilayah tersebut dalam beberapa pekan terakhir melaporkan jumlah kasus COVID-19 tertinggi dibandingkan dengan ukuran populasi di mana pun. Bahkan sebelum Omicron, para pejabat telah memperingatkan 700.000 kematian lebih lanjut akibat penyakit itu pada Maret.

Markas besar WHO di Jenewa telah menyarankan bahwa penguat vaksin disimpan untuk yang paling rentan, tetapi Kluge mendesak orang untuk “meningkatkan, meningkatkan, meningkatkan”.

“Booster adalah satu-satunya pertahanan terpenting melawan Omicron,” katanya.

Seorang juru bicara WHO tidak segera menanggapi permintaan untuk mengomentari pernyataan Kluge.

Sejauh ini, 89 persen dari kasus awal Omicron di Eropa dikaitkan dengan gejala umum COVID-19 seperti batuk, sakit tenggorokan, dan demam, kata Kluge. Sebagian besar kasus telah dilaporkan di antara orang dewasa berusia 20-an dan 30-an, awalnya menyebar di kota-kota pada pertemuan sosial dan tempat kerja, tambahnya.

“Volume infeksi baru COVID-19 dapat menyebabkan lebih banyak rawat inap dan gangguan luas pada sistem kesehatan dan layanan penting lainnya,” katanya.

“Pemerintah dan pihak berwenang perlu mempersiapkan sistem respons kami untuk lonjakan yang signifikan.”

WHO mengatakan pada hari Senin bahwa Omicron menyebar lebih cepat daripada varian Delta, menyebabkan infeksi pada orang yang sudah divaksinasi atau pulih dari penyakit. Ilmuwan utamanya telah menyebutnya “tidak bijaksana” untuk menyimpulkan dari bukti awal bahwa itu adalah varian yang lebih ringan daripada yang sebelumnya.
Sumber : CNA/SL

Scroll to Top