Lelah, Salah Satu Penyebab Laka Lantas

IMG_20241225_174208

Jakarta|EGINDO.co AKBP (Purnawirawan) Budiyanto, S.H., S.Sos., M.H., seorang pemerhati masalah transportasi dan hukum, menyoroti tradisi mudik selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang menjadi momen istimewa bagi masyarakat urban untuk kembali ke kampung halaman. Mudik menjadi sarana bernostalgia, bersilaturahmi dengan keluarga, sahabat, dan kerabat, serta melepas rindu.

Berbagai moda transportasi digunakan oleh pemudik untuk mencapai tujuan, mulai dari sepeda motor, mobil pribadi, angkutan umum, hingga memanfaatkan program mudik gratis yang disediakan oleh pemerintah atau swasta. Namun, Budiyanto menekankan pentingnya memperhatikan aspek keselamatan, terutama bagi pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, khususnya sepeda motor.

Risiko Kelelahan dalam Berkendara
Budiyanto mengingatkan bahwa kelelahan adalah salah satu faktor utama yang dapat menurunkan kemampuan berkendara dan konsentrasi pengemudi. Hal ini sering menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas, terutama bagi pengendara sepeda motor yang tingkat keamanannya relatif minim dibandingkan kendaraan lain.

Baca Juga :  Shanghai Dorong Produsen Mobil Untuk Investasi Chip Otomotif

“Berdasarkan data dari Korps Lalu Lintas Kepolisian Negara Republik Indonesia (Korlantas Polri), sebanyak 78 persen kecelakaan lalu lintas melibatkan sepeda motor, baik sebagai pelaku maupun korban,” ujar Budiyanto. Ia menambahkan bahwa kehati-hatian ekstra harus menjadi sikap utama bagi setiap pengendara sepeda motor. Jangan sampai keinginan untuk cepat sampai mengesampingkan keselamatan diri sendiri dan orang lain.

Manajemen Waktu dan Istirahat
Budiyanto merekomendasikan agar pemudik mengatur waktu perjalanan dengan baik, termasuk menyediakan waktu untuk beristirahat. Untuk pengendara sepeda motor, dianjurkan beristirahat selama 30 menit setiap tiga jam perjalanan. Sementara itu, pengemudi mobil sebaiknya beristirahat setiap empat jam perjalanan.

“Kurang istirahat sebelum berkendara, ditambah mengabaikan durasi perjalanan yang aman, dapat memicu kelelahan yang berujung pada kondisi berbahaya seperti micro sleep atau highway hypnosis,” jelas Budiyanto. Ia menekankan bahwa meskipun micro sleep berlangsung hanya beberapa detik, kondisi ini bisa menyebabkan pengendara kehilangan kendali atas kendaraan, sehingga meningkatkan risiko kecelakaan.

Baca Juga :  Peringatan Nuklir Baru Rusia Setelah Referendum Ukraina

Langkah-Langkah Keselamatan
Untuk memastikan perjalanan yang aman, Budiyanto mengimbau para pemudik untuk:

1. Memastikan kendaraan dalam kondisi layak jalan.

2. Mengisi bahan bakar minyak (BBM) yang cukup.

3. Menggunakan perlengkapan keselamatan, seperti helm berstandar nasional Indonesia (SNI) bagi pengendara sepeda motor.

4. Mendapatkan istirahat yang cukup sebelum dan selama perjalanan.

“Keselamatan harus menjadi prioritas utama. Jangan abaikan persiapan fisik, teknis kendaraan, dan perlengkapan keselamatan,” tegasnya.

Tradisi mudik Nataru tidak hanya soal menyambung tali silaturahmi, tetapi juga tentang bagaimana menjadikannya perjalanan yang aman dan nyaman. Dengan persiapan matang dan kesadaran tinggi, setiap pemudik dapat menikmati momen mudik tanpa mengorbankan keselamatan. (Sadarudin)

Bagikan :
Scroll to Top