Lebih Banyak Aktivitas Militer China Jelang Pemilu Taiwan

Aktivitas Militer China dan Taiwan
Ilustrasi Aktivitas Militer China dan Taiwan

Taipei | EGINDO.co – Taiwan kembali melaporkan adanya pesawat tempur dan kapal perang Tiongkok di sekitar pulau itu pada Kamis (30 November), termasuk pesawat yang melintasi garis tengah sensitif Selat Taiwan, ketika Beijing terus melanjutkan aktivitas militernya menjelang pemilu Taiwan pada bulan Januari.

Taiwan yang diperintah secara demokratis, yang diklaim Tiongkok sebagai wilayahnya, selama empat tahun terakhir telah mengeluhkan patroli dan latihan militer rutin Tiongkok di dekat pulau itu.

Taiwan akan mengadakan pemilihan presiden dan parlemen pada 13 Januari dan kampanye telah berjalan dengan sangat baik. Hubungan dengan Tiongkok adalah isu utama yang diperdebatkan.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa mulai Kamis pagi pihaknya telah mendeteksi pesawat tempur J-10 dan J-16 serta helikopter yang diangkut kapal yang beroperasi di Taiwan tengah dan barat daya pulau itu.

Baca Juga :  Kapal Ikan Bertangkahan Di Gabion Belawan Musnah Terbakar

Sebelas dari pesawat tersebut melintasi garis tengah Selat Taiwan, atau wilayah di dekatnya, bekerja sama dengan kapal perang Tiongkok untuk melakukan “patroli kesiapan tempur bersama”, tambah kementerian itu.

Garis tengah selat tersebut pernah menjadi pembatas tidak resmi antara kedua belah pihak, namun pesawat Tiongkok kini sering terbang di atasnya.

Taiwan mengirimkan pasukannya sendiri untuk memantau, kata kementerian itu.

Bulan ini, Taiwan telah melaporkan setidaknya tiga serangan skala besar serupa yang dilakukan angkatan udara Tiongkok, namun Beijing belum mengomentarinya.

Tiongkok mengatakan aktivitasnya di dekat Taiwan bertujuan untuk mencegah “kolusi” antara separatis Taiwan dan Amerika Serikat, dan melindungi integritas wilayah Tiongkok.

Pemerintah Taiwan, yang telah berulang kali menawarkan pembicaraan dengan Tiongkok, menolak klaim kedaulatan Beijing dan mengatakan hanya masyarakat pulau itu yang dapat menentukan masa depan mereka.

Baca Juga :  China Menyatakan Klaim Spionase Di Jerman Dan Inggris Berbahaya

Lai Ching-te dari Partai Progresif Demokratik yang berkuasa, yang dikecam Beijing sebagai separatis, adalah kandidat terdepan untuk menjadi presiden Taiwan berikutnya, menurut jajak pendapat.

Partai oposisi utama Taiwan, Kuomintang, secara tradisional mendukung hubungan dekat dengan Beijing, dan berjanji untuk membuka kembali dialog dengan Tiongkok jika mereka memenangkan pemilu.

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top