Layanan Inklusif dan Inklusi Keuangan Dapat Diakses Semua Masyarakat dari Pelosok Negeri

Marihot Silalahi buruh harian lepas pemanjat pohon kelapa sedang memanjang untuk menurunkan buah kelapa. (Foto: Fadmin Malau)
Marihot Silalahi buruh harian lepas pemanjat pohon kelapa sedang memanjang untuk menurunkan buah kelapa. (Foto: Fadmin Malau)

Medan | EGINDO.com – Tidak pernah terbayang untuk memiliki nomor rekening di bank, karena menilai dirinya belum layak untuk memiliki nomor rekening di bank mengingat kondisi ekonomi yang pas-pasan sebagai seorang buruh harian lepas yang bekerja pada seorang pedagang pengumpul buah kelapa. “Tidak pernah berkeinginan memiliki nomor rekening bank karena saya hanya buruh pemanjat pohon kelapa yang penghasilannya ditentukan berapa banyak pohon kelapa saya panjat,” kata Marihot Silalahi (21) mengakui dirinya kini memiliki nomor rekening BBRI.

Menurutnya memiliki nomor rekening bank disebabkan selama ini jika ingin mengirim uang belanja adiknya di Kota Medan harus melalui supir angkutan umum dari kampungnya ke Medan dimana adiknya bersekolah. “Biasanya uang itu dimasukkan dalam amplop dan dititipkan kepada supir angkutan umum dan nantinya dijemput adik saya ke stasiun angkutan umum,” kata Marihot Silalahi dan mengakui ada juga uang jasa bagi supir yang membawakannya.

Apa yang dilakukan Marihot Silalahi oleh Poltak Tarihoran (32) seorang pedagang pengumpul buah kelapa di Kecamatan Sorkam Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) yang juga toke atau majikan dari Marihot Silalahi mengusulkan agar lebih mudah dan murah mengirimkan uang belanja adiknya tanpa harus mengganggu kerja agar Marihot Silalahi menjadi nasabah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).

Alasan Poltak Tarihoran mengusulkan agar Marihot Silalahi menjadi nasabah BBRI karena BBRI memiliki layanan inklusif mengacu pada semua produk dan layanan yang dirancang agar dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk Marihot Silalahi seorang masyarakat berpenghasilan rendah dan penduduk yang berdomisili di desa.

BBRI juga inklusi keuangan, dimana setiap orang siapa pun dia akan memiliki akses efektif dan terjangkau ke produk serta layanan keuangan formal dalam memenuhi kebutuhan untuk menabung, melakukan pinjaman uang, melakukan pembayaran dan keperluan lainnya. Layanan inklusif bertujuan memastikan tidak ada hambatan bagi siapa saja untuk mengakses layanan keuangan sebab menyediakan layanan keuangan dengan biaya terjangkau dan persyaratan yang mudah.

Layanan inklusif memastikan tidak ada hambatan bagi siapa saja untuk mengakses layanan keuangan meskipun berada di desa seperti Marihot Silalahi sebab menggunakan teknologi satelit yang dapat menjangkau daerah terpencil sekalipun atau Application Programming Interface (API) sehingga membuka akses luas bagi masyarakat untuk memanfaatkan layanan keuangan formal.

Sementara itu Corporate Secretary BRI Dhanny dalam siaran persnya belum lama ini menjelaskan peran AgenBRILink, layanan BRI semakin inklusif, mampu menjangkau wilayah-wilayah yang sebelumnya belum terlayani secara optimal oleh jaringan kantor konvensional. Sebagai bagian dari komitmen dalam memperkuat inklusi keuangan nasional, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus mengokohkan peran strategis jaringan AgenBRILink sebagai pilar utama dalam menyediakan akses layanan perbankan hingga ke pelosok negeri.

Katanya sepanjang periode Januari hingga Agustus 2025, volume transaksi yang dilakukan melalui AgenBRILink telah mencapai Rp1.145,22 triliun dengan total lebih dari 734 juta transaksi. Besarnya transaksi ini ditopang oleh dukungan lebih dari 1 juta agen aktif yang tersebar di 66.691 desa, atau setara dengan 80,96 persen dari total desa di Indonesia.@

Fadmin Malau/timEGINDO.com

Scroll to Top