Jakarta | EGINDO.com – Perdagangan global produk kayu dan kertas mengalami penurunan tajam setelah mencapai level tertinggi pada 2021 dan 2022. Laporan terbaru dari Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO), dirilis pada 10 Desember 2024, menunjukkan bahwa perdagangan kertas terus menurun, seiring dengan meningkatnya tekanan dari media digital.
Berdasarkan laporan Global Forest Products Facts and Figures 2023 mencatat bahwa perdagangan produk kayu dan kertas global turun signifikan sebesar 12 persen, dengan ekspor menurun sebanyak $64 miliar menjadi $482 miliar pada tahun 2023. Meskipun masih berada di atas nilai perdagangan internasional tertinggi yang tercatat sebelum 2021, penurunan ini mencerminkan turunnya harga produk hutan di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi global.
Produksi global kertas dan karton turun 3 persen, akibat penggantian media cetak dengan produk digital yang terus berlanjut. Zhimin Wu, Direktur Divisi Kehutanan FAO, menjelaskan, penurunan produksi dan perdagangan disebabkan oleh gangguan rantai pasokan global, melambatnya permintaan konsumen, pembatasan perdagangan, dan juga penurunan jangka panjang, seperti pada produksi dan perdagangan kertas global yang sejalan dengan kemajuan digitalisasi. Sebagian besar kategori produk berbasis kayu mengalami penurunan pada tahun 2023, dengan hanya panel berbasis kayu yang mencatatkan pertumbuhan produksi marginal.
Kayu Bulat Industri: Pengambilan kayu bulat industri global menurun 4 persen menjadi 1,92 miliar m³, dengan perdagangan menurun 13 persen menjadi 100 juta m³, yang merupakan level terendah sejak 2009.
Kayu Gergajian: Produksi kayu gergajian global menurun 4 persen menjadi 445 juta m³, sementara perdagangan internasional turun lebih besar lagi, yaitu 8 persen menjadi 129 juta m³, level terendah sejak 2014.
Panel Berbasis Kayu: Produksi panel berbasis kayu global meningkat tipis 1 persen menjadi 381 juta m³, berkat peningkatan produksi di Asia-Pasifik, meskipun perdagangan internasional turun 7 persen menjadi 84 juta m³, level terendah sejak 2016.
Pulp Kayu: Produksi pulp kayu global menurun 2 persen menjadi 193 juta ton, namun perdagangan pulp kayu justru meningkat 3 persen, mencapai level tertinggi dengan 71 juta ton. Kertas dan Karton: Produksi kertas global turun 3 persen menjadi 401 juta ton, dan perdagangan turun 7 persen menjadi 104 juta ton, level terendah sejak 2010. Produksi kertas grafis turun 9 persen, sementara kertas dan karton lainnya mencatatkan penurunan lebih kecil sebesar 3 persen.
Pelet Kayu: Produksi pelet kayu, yang telah meningkat pesat dalam beberapa dekade terakhir akibat permintaan dari target bioenergi negara-negara, akhirnya mengalami penurunan pada 2023. Produksi turun 2 persen dan perdagangan turun 5 persen, dengan produksi global mencapai 47 juta ton.
Produk Kayu Rekayasa: FAO juga meluncurkan data pertama tentang produk kayu rekayasa, menunjukkan bahwa pada 2023, produksi global laminated veneer lumber (LVL) mencapai 4 juta m³, glue-laminated timber (glulam) 7 juta m³, cross-laminated timber (CLT) 1 juta m³, dan I-beams sebanyak 1 juta ton.
Penurunan signifikan dalam perdagangan dan produksi produk kayu dan kertas global pada tahun 2023 mencerminkan perubahan besar dalam dinamika industri, terutama dipengaruhi oleh perkembangan digitalisasi dan perlambatan ekonomi global.
Meski begitu, sektor ini tetap menunjukkan potensi dalam beberapa kategori seperti produk kayu rekayasa dan pelet kayu, meskipun tren negatif masih dominan di sebagian besar produk kayu dan kertas. Perusahaan dan negara perlu beradaptasi dengan perubahan ini untuk tetap bersaing di pasar global yang terus berubah.@
FAO/timEGINDO.com