Korut Kecam IAEA Atas Persetujuan Pelepasan Air Fukushima

Rencana Pelepasan Air Pembangkit Nuklir Fukushima
Rencana Pelepasan Air Pembangkit Nuklir Fukushima

Seoul | EGINDO.co – Korea Utara pada hari Minggu (9 Juli) mengecam pengawas nuklir PBB karena menyetujui rencana Jepang untuk membuang air olahan dari pembangkit nuklir Fukushima.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyetujui rencana Tokyo untuk melepaskan air olahan dari pembangkit nuklir yang dilanda tsunami ke laut selama beberapa dekade mendatang.

Rencana tersebut menimbulkan kekhawatiran di negara-negara tetangga, mendorong China untuk melarang beberapa impor makanan dan memicu protes di Korea Selatan.

Pelepasan air yang diolah akan memiliki “dampak buruk yang fatal pada kehidupan manusia dan keamanan dan lingkungan ekologis”, kata seorang pejabat dari kementerian perlindungan lingkungan Pyongyang dalam sebuah pernyataan yang dibawa oleh Kantor Berita Pusat Korea.

Baca Juga :  Presiden Biden Cari Strategi Kendalikan Korea Utara

“Yang penting adalah perilaku tidak masuk akal dari IAEA yang secara aktif menggurui dan memfasilitasi pembuangan air yang tercemar nuklir yang diproyeksikan oleh Jepang, yang tidak terbayangkan,” tambah pernyataan itu.

Sekitar 1,33 juta meter kubik air tanah, air hujan, dan air yang digunakan untuk pendinginan telah terakumulasi di pembangkit nuklir Fukushima, di mana beberapa reaktor mengalami kehancuran setelah tsunami 2011 membanjiri sistem pendingin.

Operator pabrik mengolah air untuk menghilangkan hampir semua unsur radioaktif kecuali tritium, dan berencana untuk mengencerkannya sebelum membuangnya ke laut selama beberapa dekade.

Pernyataan itu muncul saat kepala IAEA Rafael Grossi mengakhiri kunjungan tiga harinya ke Seoul dengan pertemuan dengan anggota parlemen oposisi, yang mengkritik rencana pembebasan tersebut.

Baca Juga :  Kapal Induk AS Latihan Pertahanan Rudal Saat Korut Ujicoba

Pada hari Sabtu, Grossi bertemu dengan menteri luar negeri Korea Selatan Park Jin untuk memberi pengarahan tentang temuan agensinya, kata kementerian luar negeri Seoul dalam sebuah pernyataan.

Park meminta “kerja sama aktif dari IAEA untuk verifikasi keselamatan dan jaminan publik”, tambahnya.

Setelah pertemuan itu, Grossi mengatakan IAEA akan tetap berada di pabrik Fukushima untuk memastikan keselamatan “di setiap langkah”, men-tweet: “Apa yang dimulai sekarang bahkan lebih penting daripada pekerjaan yang dilakukan sejauh ini – pemantauan terus menerus terhadap implementasi rencana tersebut. ”

Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top