Seoul | EGINDO.co – Pasukan Korea Selatan dan Amerika Serikat memulai latihan tembak-menembak gabungan terbesar yang pernah ada pada hari Kamis (25 Mei), yang mensimulasikan “serangan skala penuh” dari Korea Utara, kata kementerian pertahanan Korea Selatan.
Sekitar 2.500 tentara dari Korea Selatan dan AS ikut serta dalam latihan yang berlangsung selama lima hari itu, yang dimulai di Pocheon dekat perbatasan dengan Korea Utara, kata kementerian tersebut. Beberapa tank, howitzer dan jet tempur juga terlibat, katanya.
“Latihan ini menunjukkan kemampuan dan kesiapan militer kami untuk menanggapi ancaman nuklir dan rudal Korea Utara dan serangan skala penuh,” kata kementerian itu dalam sebuah siaran pers.
Pekan lalu, media pemerintah Korea Utara melaporkan bahwa pemimpin Kim Jong Un telah menyetujui persiapan akhir untuk peluncuran satelit mata-mata militer pertamanya. Kim mengatakan bahwa satelit ini diperlukan untuk melawan ancaman dari AS dan Korea Selatan.
Para analis mengatakan bahwa satelit ini akan meningkatkan kemampuan pengawasan Korea Utara, sehingga memungkinkannya untuk menyerang target dengan lebih akurat jika terjadi perang.
Citra satelit komersial baru-baru ini menunjukkan kemajuan pada landasan peluncuran baru di stasiun peluncuran satelit Korea Utara, dengan aktivitas pada “tingkat urgensi baru”, kemungkinan besar dalam persiapan peluncuran, kata kelompok pemantau yang berbasis di Amerika Serikat, 38 North.
Pasukan AS dan Korea Selatan telah melakukan berbagai pelatihan dalam beberapa bulan terakhir, termasuk latihan udara dan laut yang melibatkan pesawat pengebom B-1B AS, setelah harapan untuk upaya diplomatik dan pembatasan COVID-19 menyebabkan banyak latihan dikurangi.
Korea Utara telah bereaksi dengan marah terhadap latihan tersebut, yang dilihatnya sebagai persiapan pasukan AS dan Korea Selatan untuk melakukan invasi.
Sumber : CNA/SL