Bhubaneswar | EGINDO.co – Sedikitnya 233 orang tewas dan 900 lainnya luka-luka ketika dua kereta penumpang bertabrakan di negara bagian Odisha, India, seorang pejabat pemerintah mengatakan pada hari Sabtu (3 Juni), menjadikan kecelakaan kereta api ini sebagai yang paling mematikan di negara ini dalam lebih dari satu dekade terakhir.
Jumlah korban tewas akibat kecelakaan pada hari Jumat diperkirakan akan terus bertambah, kata Kepala Sekretaris Negara Bagian Odisha, Pradeep Jena, melalui akun Twitter-nya.
Ia menambahkan bahwa lebih dari 200 ambulans telah dipanggil ke lokasi kecelakaan di distrik Balasore, Odisha, dan 100 dokter tambahan, selain 80 dokter yang sudah ada di sana, telah dikerahkan.
Rekaman video menunjukkan tim penyelamat memanjat salah satu kereta yang hancur untuk menemukan para korban yang selamat, sementara para penumpang meminta pertolongan dan terisak di samping reruntuhan kereta.
“Saya berada di lokasi kejadian dan saya dapat melihat darah, patah tulang, dan orang-orang yang sekarat di sekitar saya,” kata seorang saksi mata kepada Reuters melalui telepon.
Tabrakan terjadi sekitar pukul 19.00 waktu setempat (21.30 waktu Singapura) pada hari Jumat ketika kereta api Howrah Superfast Express, yang beroperasi dari Bangalore ke Howrah, Bengal Barat, bertabrakan dengan kereta api Coromandel Express, yang beroperasi dari Kolkata ke Chennai.
Pihak berwenang telah memberikan laporan yang bertentangan tentang kereta mana yang tergelincir terlebih dahulu untuk bertabrakan dengan kereta lainnya dan belum memberikan pernyataan tentang kemungkinan penyebabnya.
Sebuah operasi pencarian dan penyelamatan yang ekstensif telah dilakukan, melibatkan ratusan personel pemadam kebakaran, polisi dan anjing pelacak. Tim dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana juga berada di lokasi.
Pada hari Jumat, ratusan anak muda berbaris di luar rumah sakit pemerintah di Soro, Odisha, untuk mendonorkan darah.
Menurut Indian Railways, jaringannya memfasilitasi transportasi lebih dari 13 juta orang setiap harinya. Tetapi monopoli yang dikelola oleh negara ini memiliki catatan keselamatan yang tidak merata karena infrastruktur yang menua.
Ketua Menteri Odisha, Naveen Patnaik, mengumumkan hari berkabung nasional pada tanggal 3 Juni sebagai tanda penghormatan kepada para korban.
Sumber : CNA/SL