Washington | EGINDO.co – Seorang kontraktor militer yang mengaku bersalah dalam skandal korupsi terburuk Angkatan Laut AS telah lolos dari tahanan rumah di San Diego, kata US Marshals Service, Senin (5 September).
“Leonard Francis memotong gelang kaki pemantau GPS-nya Minggu pagi,” kata Deputi Pengawas AS Marshal Omar Castillo kepada AFP dalam sebuah pernyataan.
Dikenal luas sebagai “Leonard Gemuk”, Francis akan dijatuhi hukuman dalam tiga minggu, kata media AS.
Francis, seorang warga negara Malaysia yang menjalankan perusahaan kontraktor militer dari Singapura, mengaku bersalah pada tahun 2015 karena menawarkan suap sekitar US$500.000 kepada perwira Angkatan Laut untuk mengarahkan pekerjaan resmi ke galangan kapalnya, melakukan pekerjaan di kapal AS yang menurut jaksa penuntut dia membebani Angkatan Laut untuk, sebesar US$35 juta.
Polisi dikirim ke kediamannya di San Diego pada hari Minggu setelah agen yang memantau gelang kakinya melaporkan masalah dengan perangkat tersebut, kata Castillo.
“Saat tiba, mereka melihat tidak ada orang di rumah,” katanya.
“Mereka kemudian memberi tahu Marshals AS yang pergi ke rumah itu dan memverifikasi bahwa dia tidak ada lagi di sana. Sampai sekarang banyak petunjuk sedang diselidiki.”
San Diego Union-Tribune melaporkan bahwa gelang GPS terputus ditemukan di rumah, sementara tetangga mengatakan mereka melihat truk pengangkut U-Haul datang dan pergi di properti itu pada hari-hari menjelang pelariannya.
Francis ditangkap pada 2013 dan mengaku bersalah dua tahun kemudian. Dia menderita banyak masalah kesehatan, termasuk kanker ginjal, yang membuatnya dibebaskan menjadi tahanan rumah pada tahun 2018 saat bertindak sebagai saksi yang bekerja sama untuk jaksa federal.
Dia akan divonis pada 22 September.
Empat perwira Angkatan Laut telah dinyatakan bersalah dalam kasus tersebut sejauh ini, sementara 29 orang lainnya, termasuk pejabat angkatan laut, kontraktor dan Francis sendiri, telah mengaku bersalah, kata media AS.
Sumber : CNA/SL