Jakarta | EGINDO.co – Perusahaan Listrik Negara (PLN) menghadapi transisi energi konsumsi listrik diperkirakan meningkat signifikan pada tahun 2022. Hal itu seiring dengan pemulihan ekonomi dunia, khususnya di Indonesia.
Mengutip Business Outlook PLN Tahun 2022. Penyusunan Business Outlook PLN Tahun 2022 dilakukan dengan pendekatan kajian mega analysis, analisis makro, analisis mikro, serta perilaku konsumen.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyebutkan pendekatan yang digunakan dalam Business Outlook PLN Tahun 2022, merupakan upaya dalam menyusun strategi untuk menghadapi peningkatan persaingan usaha ketenagalistrikan.
Katanya dalam keterangan tertulis Minggu (2/1/2022) kemarin dari sisi mega analysis pihak PLN melihat ada tiga faktor, yakni energy trend outlook, technology trend Outlook, dan Lifestyle Trend Outlook.
Menurut Darmawan di tengah tren transisi energi, ada kecenderungan pengusahan untuk mengikuti penggunaan energi berkelanjutan. Hal ini dapat menjadi peluang PLN mengoptimalkan gelombang tren tersebut.
PLN katanya memiliki sejumlah produk berbasis green economy seperti PLTS Atap, Renewable Energy Certificate (REC), Konversi PLTD ke EBT, Captive Acquisition dan Lelang EBT Bundle. Adapun, dari sisi Technology Trend Outlook, terdapat tiga peluang utama terkait teknologi yang terjadi di skala global maupun nasional yang PLN dapat tangkap serta optimalkan, yakni Electric Vehicle, Electrifying Agriculture dan Electrifying Marine.
Dijelaskannya, apabila bicara Lifestyle Trend Outlook, ternyata pandemi mempengaruhi konsumen dalam menggunakan perangkat elektronik yang yang dapat menunjang gaya hidup di rumah maupun hobi baru. Sementara dari sisi industri, Di tengah mulai menggeliatnya aktivitas masyarakat dan ekonomi yang kembali bangkit, Kebutuhan listrik pada segmen ini diprediksikan akan meningkat.@
Bs/TimEGINDO.co