Jakarta | EGINDO.co – Desa Makmur Peduli Api (DMPA) tidak sedikit jumlahnya, ada ratusan jumlahnya. Perlu mengenal Desa Makmur Peduli Api Asia Pulp & Paper (APP) Sinarmas. Pada tahun 2015, APP Sinarmas meluncurkan program Desa Makmur Peduli Api (DMPA), sesuai dengan konsep sistem kehutanan dan pertanian terpadu sebagai sarana untuk mengatasi masalah kebakaran hutan dan lahan.
Program tersebut bertujuan untuk mengurangi tekanan terhadap lahan hutan melalui penyediaan mata pencaharian alternatif bagi masyarakat yang tinggal di dalam dan sekitar kawasan hutan. Program ini mengambil pendekatan partisipatif dan mendorong rasa memiliki pada masyarakat, serta meningkatkan kapasitas lembaga milik desa untuk menjamin keberlanjutan program.
Masyarakat berperan penting dalam pelestarian hutan. Di banyak tempat di seluruh dunia, orang-orang tak hanya tinggal di sekitar pemukiman tapi juga di tengah hutan. Penting untuk merangkul mereka guna bekerja sama melindungi alam.
“Kami menargetkan 500 desa bergabung dengan DMPA dan sejumlah besar peserta berhasil usaha dan pendapatannya, seperti budidaya madu, minuman jamu, buah-buahan dan sayur-sayuran, dan lain sebagainya,” tulis dalam laman resmi APP Sinarmas yang dikutip EGINDO.co Kamis (9/2/2023) kemarin.
Disebutkan APP Sinarmas juga memperhatikan pengembangan desa ekowisata yang mendukung pembangunan ekonomi dan konservasi. Kegiatan tersebut terutama difokuskan pada pengembangan kapasitas dan pelatihan, dengan banyak desa yang telah menerima dukungan dari pemerintah daerah dan pemangku kepentingan setempat.
APP Sinarmas berkomitmen untuk terus mendukung komunitas lokal. Ke depan, APP Sinarmas fokus untuk membuka lebih banyak akses pasar untuk produk DMPA, dan melakukan diversifikasi usaha mikro, kecil dan menengah di bawah program DMPA.
Untuk itu APP Sinarmas melibatkan tiga organisasi, yaitu World Agroforestry (ICRAF), Center for International Forestry Research (CIFOR) dan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN, mitra utama The Nature Conservancy Indonesia) untuk mengembangkan pedoman dalam mengembangkan model bisnis bagi masyarakat.
Proyek tersebut berawal dari keinginan untuk mereplikasi program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) di desa lain di luar wilayah konsesi pemasok APP Sinarmas untuk mendukung pemerintah dalam pengembangan ekonomi lokal sekaligus memastikan perlindungan lingkungan.
Dalam mengembangkan pedoman, setiap organisasi menggunakan pendekatan mereka sendiri untuk pemberdayaan masyarakat. CIFOR melakukan penilaian di dua desa di Riau, sedangkan ICRAF di dua desa di Sumatera Selatan dan YKAN di dua desa di Kalimantan Barat. Pada tahun 2020, CIFOR dan ICRAF menyelesaikan pengembangan model bisnis, serta pemantauan dan evaluasi serta pedoman tentang cara mengembangkan model bisnis itu sendiri.@
App/timEGINDO.co