Konsentrasi Dalam Mengemudi, Tolak Ukur Hindari Kecelakaan

Pemerhati masalah transportasi dan hukum AKBP (P) Budiyanto SSOS.MH
Pemerhati masalah transportasi dan hukum AKBP (P) Budiyanto SSOS.MH

Jakarta|EGINDO.co Penyebab kecelakaan lalu lintas paling tinggi disebabkan karena kesalahan manusia “Human error “. Faktor kendaraan, jalan maupun lingkungan sebagai faktor penyerta atau yang menyertai.

Pemerhati masalah transportasi dan hukum Budiyanto mengatakan, Data dari badan dunia Kesehatan bahkan mengatakan bahwa penyebab kecelakaan 84 persen disebabkan oleh faktor manusia. Faktor manusia menjadi kunci pokok dalam berkendara agar aman dan berkeselamatan.

Dibutuhkan kompetensi mengemudi yang meliputi beberapa fariabel, antara lain: knowledge/ Ilmu pengetahuan, skill /ketrampilan, attitude /sikap perilaku. “Dalam pasal 106 ayat ( 1 ) bahwa setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor wajib berlaku wajar dan penuh konsentrasi,”ujarnya.

Dikatakan Budiyanto, Penuh konsentrasi adalah setiap orang yang mengemudikan kendaraan bermotor dengan penuh perhatian dan tidak terganggu perhatiannya karena sakit, lelah, mengantuk, menggunakan telpon, atau menonton televisi atau vidio yang terpasang di kendaraan, atau meminum –  minuman yang mengandung alkohol atau obat- obatan sehingga mempengaruhi kemampuan dalam mengemudikan kendaraan. Kejadian kecelakaan lalu lintas sudah pasti diawali pelanggaran lalu lintas.

“Kurang perhatian atau kurang konsentrasi yang diakibatkan oleh kegiatan- kegiatan yang dapat mempengaruhi kemampuan dalam mengemudikan merupakan pelanggaran lalu lintas,”tandasnya.

Mantan Kasubdit Bin Gakkum Polda Metro Jaya AKBP ( P ) Budiyanto menjelaskan, Faktor- faktor yang dapat menurunkan kemampuan mengemudi  melekat pada setiap pengemudi apabila abai terhadap tata cara berlalu lintas yang benar yang sudah diatur dalam peraturan perundang-‘undangan. Pemahaman terhadap tata cara berlalu lintas tentunya harus dibarengi juga dengan kompetensi mengemudi yang meliputi: konowledge, skill dan attitude.

“Faktor mengemudikan kendaraan bermotor dengan wajar dan penuh konsentrasi sebagai tolak ukur untuk menghindari masalah kecelakaan lalu lintas, “tutupBudiyanto.

@Sadarudin

Scroll to Top