Kompak Raih Laba Bersih Tiga Emiten Sinarmas Rp13,6 Triliun

GEMS Emiten Tambang Sinarmas
GEMS Emiten Tambang Sinarmas

Jakarta | EGINDO.co – Meraih laba bersih tiga emiten Sinarmas sebesar Rp13,6 Triliun. Tiga emiten Grup Sinarmas itu adalah PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSD/BSDE) dan PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI).

Golden Energy, perusahaan batu bara Sinarmas, meraih kenaikan laba bersih 95,57% menjadi US$ 680,37 juta atau Rp 10,2 triliun dari tahun sebelumnya US$ 348 juta. Pendapatan perseroan naik hampir dua kali lipat tahun lalu menjadi US$ 2,91 miliar dari 2021 sebesar US$ 1,58 miliar. Pada 2022, Golden Energy membukukan pendapatan ekspor sebesar US$ 2,1 miliar, sedangkan sisanya penjualan dalam negeri US$ 816,13 juta. Penjualan batu bara kepada pihak ketiga mencapai US$ 2,71 miliar dan pihak berelasi sebesar US$ 203,61 juta.

Baca Juga :  FREN Minta Restu RUPSLB, Tawarkan Maksimal 234 Miliar Saham

Berdasarkan laporan keuangan 2022 yang dikutip EGINDO.co bahwa penjualan kepada pihak berelasi selama 2022 dan 2021 masing-masing sebesar 6,97% dan 13,11% dari total penjualan pada tahun yang bersangkutan. Kas Golden Energy pada akhir 2022 naik 70% menjadi US$ 329,59 juta dari US$ 193,57 juta.

Sementara itu, unit bisnis properti Sinarmas, yakni BSD, mencetak laba bersih sebesar Rp 2,43 triliun pada 2022, melesat hingga 81,34% dibanding 2021 sebesar Rp1,34 triliun. Kenaikan ini ditopang oleh penjualan di segmen tanah bangunan serta arena rekreasi. Adapun Duta Pertiwi, anak usaha BSD, membukukan kenaikan laba bersih 13% menjadi Rp747 miliar tahun lalu.

Perseroan juga berhasil mengantongi pendapatan sebanyak Rp925,48 miliar dari segmen sewa, meningkat 29,28% dari sebelumnya Rp 715,86 miliar. BSD meraup pendapatan pengelola gedung Rp347,94 miliar, naik 23,24% dari Rp282,33 miliar tahun 2022.

Baca Juga :  APP Sinarmas Mendukung, Orientasi Peserta Kampus Merdeka

Dengan demikian, pendapatan BSD selama 2022 mencapai Rp 10,24 triliun, naik 33,86% dari 2021 sebesar Rp7,65 triliun. Beban usaha perseroan tahun lalu naik menjadi Rp3,12 triliun dari Rp 2,35 triliun, liabilitas Rp26,95 triliun, dan aset Rp64,99 triliun. Rincian aset lancar Rp 29,58 triliun dan aset tidak lancar Rp35,41 triliun.

Direktur BSD Hermawan Wijaya mengatakan, perseroan belum memfinalisasi belanja modal (capital expenditure/capex). Tetapi, dalam beberapa tahun terakhir, perseroan mengalokasikan capex berkisar Rp2,5-3 triliun per tahun.

Sedangkan anak usaha BSD, yakni Duta Pertiwi, meraih pendapatan sebesar Rp3,017 triliun pada 2022, meningkat 38,5% dibanding tahun sebelumnya Rp 2,17 triliun. Laba bersih perseroan naik 13% menjadi Rp 747 miliar.@

Baca Juga :  Lebih Dari 40 Migran Tewas Dalam Truk Di San Antonio

Bs/timEGINDO.co

Bagikan :