Jakarta|EGINDO.co Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkotika jenis sabu seberat 2 ton yang diangkut menggunakan kapal motor (KM) Sea Dragon Tarawa. Pengungkapan kasus ini tercatat sebagai penyitaan sabu terbesar dalam sejarah penegakan hukum di Indonesia.
Kapal tersebut diamankan aparat BNN di perairan Karimun, Kepulauan Riau, pada awal Mei 2025. Kepala BNN, Komisaris Jenderal Polisi Dr. Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si., menyampaikan bahwa sabu yang diamankan diperkirakan memiliki nilai pasar mencapai Rp5 triliun.
Menurut Komjen Marthinus, narkotika tersebut kuat dugaan berasal dari jaringan internasional kawasan Golden Triangle, yang meliputi Thailand, Myanmar, dan Laos. Hal itu terlihat dari kemasan khas yang biasa digunakan oleh sindikat dari wilayah tersebut.
“Pengemasan sabu ini sesuai dengan pola jaringan Golden Triangle, yang selama ini dikenal sebagai kawasan rawan peredaran narkotika di Asia Tenggara,” ujar Marthinus.
Dalam operasi ini, BNN mengamankan enam orang tersangka, terdiri atas empat warga negara Indonesia dan dua warga negara Thailand. Salah satu sosok yang disebut berperan penting dalam jaringan ini adalah Dewi Astutik, tenaga kerja wanita asal Ponorogo yang telah masuk daftar pencarian orang (DPO) sejak tahun 2024.
“Dewi Astutik adalah buron jaringan narkotika lintas negara yang beroperasi di kawasan segitiga emas. Ia diketahui memiliki peran sebagai pengendali dalam jaringan ini,” jelas Marthinus.
Profil Singkat Komjen Marthinus Hukom
Komjen Pol. Dr. Marthinus Hukom merupakan perwira tinggi Polri lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991. Ia merupakan satu angkatan dengan Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo. Sebelum menjabat sebagai Kepala BNN sejak Desember 2023, Marthinus pernah memimpin Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri.
Marthinus dikenal berpengalaman dalam penanganan terorisme dan kejahatan transnasional. Ia terlibat dalam sejumlah operasi penting, seperti penangkapan:
-
Ali Imron (pelaku Bom Bali I), Januari 2003
-
Nasir Abbas (anggota Jamaah Islamiyah), April 2003
-
Azahari bin Husin (otak Bom Bali II), November 2005
-
Noordin M. Top (teroris kelas kakap Asia Tenggara), September 2009
Atas kontribusinya dalam operasi-operasi tersebut, Marthinus beberapa kali menerima kenaikan pangkat luar biasa dari Polri.
Sumber: Bangkapos.com/Sn