Kloter 11 Embarkasi Medan Ditunda 7 Jam, Kemenag Minta Garuda Indonesia Segera Benahi

Garuda Indonesia menyiapkan mitigasi
Garuda Indonesia menyiapkan mitigasi

Medan | EGINDO.co – Kelompok terbang (Kloter) 11 dari embarkasi Medan ditunda jadwal keberangkatannya. Jemaah haji 1445 H/2024 Embarkasi Medan, Sumatera Utara (Sumut) tergabung Kloter 11 yakni dari Kabupaten Batubara, Medan, dan Kepulauan Nias Utara, ditunda (delay) penerbangan selama 7 jam.

Informasi yang dihimpun EGINDO.co menyebutkan terjadi keterlambatan penerbangan dari jadwal awal, terbang dari Bandara Kualanamu yakni hari ini Jumat (24/5/2024) pukul 17.55 WIB diinformasikan ditunda hingga Sabtu (25/5/2024) pukul 00.55 WIB dinihari. Hal tersebut dimana jemaah Kloter 11 itu bakal baru bisa proses masuk pesawat (boarding) pukul 22.30 WIB dari Asrama Haji, selanjutnya menuju Bandara Kualanamu.

Keterlambatan penerbangan dari jadwal awal Kloter 11 dari embarkasi Medan dikarenakan ada pengecekan layak terbang pesawat yang mengangkut jemaah haji. Hal itu menurut Station Manager Garuda Indonesia, Benny Marbun kepada wartawan dimana katanya pengecekan pesawat itu bertujuan demi keselamatan penerbangan.

Baca Juga :  Tianjin Dilanda Omicron China Meluncurkan Putaran Tes Baru

Sementara itu sebelumnya di Jakarta Staf Khusus Menteri Agama bidang Media dan Komunikasi Publik, Wibowo Prasetyo, menginstruksikan Garuda Indonesia untuk menyiapkan solusi yang komprehensif terhadap potensi masalah yang muncul dalam penerbangan jemaah haji Indonesia. Menurut Wibowo, tindakan yang diambil oleh Garuda Indonesia saat ini hanya bersifat sementara dan tidak menyeluruh dalam penyelesaian keterlambatan penerbangan.

Katanya Garuda Indonesia harus menunjukkan komitmennya mengurai masalah keterlambatan penerbangan yang semakin tidak menentu ini. Butuh mitigasi komprehensif, bukan solusi parsial. Keterlambatan penerbangan jelas akan berdampak pada layanan kepada jemaah. Dan, Kementerian Agama juga yang mendapat protes dari jemaah. Jadi masalah keterlambatan perlu segera diselesaikan secara permanen. “Kalau sekedar mengambil armada dari tempat atau embarkasi lain, mungkin bisa menyelesaikan pada satu titik, tapi membuka persoalan baru di embarkasi lain untuk pemberangkatan kloter jemaah yang lain,” lanjutnya.

Baca Juga :  BPS: Inflasi Bulanan April 2023 Capai 0,33 Persen

Wibowo menilai, pendekatan penyelesaian Garuda Indonesia atas masalah keterlambatan penerbangan jemaah masih bersifat teknis dan tidak substantif. Hal ini bisa jadi karena Garuda Indonesia belum mempersiapkan mitigasi yang komprehensif. “Sejak 12 Mei, awal penerbangan sekaligus awal muncul masalah, selalu saja alasannya perbaikan mesin, pengecekkan moda, dan lainnya. Sehingga, masalah terus berulang. Perlu ada terobosan agar penerbangan jemaah haji Indonesia ke depan sesuai jadwal,” tandasnya.@

Bs/timEGINDO.co

 

Bagikan :
Scroll to Top