Jakarta | EGINDO.com – Kini muncul calon kuat Paus pengganti Paus Fransiskus yang meninggal dunia pada 21 April 2025 lalu. Kini, perhatian tertuju pada Konklaf, proses pemilihan Paus baru yang akan menentukan pemimpin spiritual umat Katolik global.
Mengutip dari berbagai sumber, menyebutkan sederet nama Kardinal yang disebut-sebut, Kardinal Luis Antonio Tagle dari Asia Tenggara tepatnya Filipina muncul sebagai salah satu kandidat terkuat dan bahkan disebut-sebut sebagai calon Paus pertama dari Asia. Dalam profil Kardinal Luis Antonio Tagle yang dikutip dari The Telegraph, pada Selasa (22/4/2025), namanya dikabarkan sering disebut di kalangan kaum liberal dalam Gereja Katolik.
Dia dijuluki “Fransiskus Asia” karena humornya yang baik dan pandangan progresifnya, Kardinal Luis Antonio Tagle memiliki sedikit kerendahan hati seperti Paus Fransiskus di seminari di Filipinatempat ia tinggal selama sekitar 20 tahun, kamarnya tidak memiliki AC atau televisi. Bahkan ketika diangkat menjadi uskup, ia menghindari mobil dan pergi ke tempatnya bekerja dengan bus atau “jeepney”.
Sementara itu Edward Pentin, seorang pakar Vatikan dan penulis The Next Pope: The Leading Cardinal Candidates, berkata: “Lima atau enam tahun lalu, dia adalah kandidat favorit Paus Fransiskusuntuk menggantikannya. Dia adalah kepala departemen baru yang penting untuk penginjilan. Dia adalah pesaing yang cukup kuat. Dan dia masih relatif muda,”
Lalu usianya mungkin menjadi faktor yang merugikannya karena para kardinal berhati-hati dalam menunjuk seorang pria yang relatif muda karena masa kepausannya dapat berlangsung selama beberapa dekade, yang akan menggagalkan ambisi mereka sendiri dan memperkecil peluang mereka untuk suatu hari terpilih.
Dalam profil yang dimuat Gulf News, disebut bahwa Luis Antonio Tagle lahir pada 21 Juni 1957, di Manila, Filipina, dan tumbuh dalam keluarga Katolik yang taat. Ayahnya adalah orang Filipina, sementara ibunya adalah keturunan China, yang garis keturunannya berasal dari Tiongkok tenggara. Warisan gandanya, ditambah dengan pendekatan pastoral dan ketelitian teologisnya, telah lama menempatkannya sebagai sosok unik yang mampu menjembatani dunia Timur dan Barat dalam Gereja.@
Bs/timEGINDO.com