Jakarta | EGINDO.com – Kini banyak Bandar udara (Bandara) yang sepi dan bahkan tutup atau tidak ada sama sekali aktivitas penerbangan. Sementara itu ditengah fenomena bandara sepi itu secara massif pula dilakukn pembangunan bandara oleh Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Terkait sepinya banyak bandara sekarang ini, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi angkat bicara. Budi mengatakan setidaknya ada tiga alasan beberapa bandara dalam negeri masih sepi aktivitas penerbangan. Pertama, katanya menurunnya ketersediaan pesawat yang beroperasi dari yang sebelumnya 700 pesawat sebelum covid-19, menjadi sekitar 420 pesawat.
Kata Budi dalam laporan kinerja Sektor Perhubungan Kemenhub, pada Selasa (1/9/2024) di Jakarta bahwa setelah dibangun bandara dulu pesawat 700 yang beroperasi, saat covid merangkak ke 300 pesawat dan sekarang 420 pesawat, itu pun stagnan. Menurutnya hal itu didorong juga karena industri penerbangan khususnya pabrikan maskapai yang masih belum pulih dari pandemi. Sehingga banyak pabrik besar yang mengalami kendala produksi.
Kedua, kondisi serupa juga terjadi di pabrikan spare part pesawat yang banyak mengalami kebangkrutan disaat covid-19. Katanya, sebagian pabrikan besar di Ukraina dan Rusia saat ini juga banyak yang tidak melakukan pengiriman spare part sehingga penerbangan Indonesia banyak yang tidak beroperasi, ada tongkrongannya tapi tidak bisa jalan karena spare part, masalah safety.
Ketiga, isu lesunya daya beli masyarakat terhadap tiket penerbangan dalam negeri. Menurut Budi bahwa 70% tarif harus sesuai dengan batas atas. Jika tidak demikian, banyak komponen pembentuk harga seperti avtur dan leasing yang tidak bisa dibayar.
Sementara itu menurut catatan EGINDO.com selama pemerintahan Presiden Jokowi, Kementerian Perhubungan telah membangun sebanyak 27 bandara baru dan revitalisasi 64 bandara, dimana pembangunan bandara itu dapat dikatakan sebuah pembangunan bandara yang agresif.@
Bs/timEGINDO.com