Medan | EGINDO.co – Kini ada sebanyak 7,2 Juta orang pengangguran di Indonesia yang mayoritas lulusan Sekolah Menengah Keguruan (SMK). Hal itu terungkap dari data Badan Pusat Statistik (BPS) yang memperlihatkan saat ini masih ada 7,2 juta pengangguran di Indonesia. Data itu hingga Februari 2024 lalu.
Sementara itu berdasarkan dari laman Puslapdik Kemendikbud Ristek, memperlihatkan jumlah pengangguran dari lulusan SMK masih merupakan yang paling tinggi dibandingkan tamatan jenjang pendidikan lainnya yakni 8,62 persen. Data tersebut menjelaskan lulusan SMA yang menjadi penganguran sebesar 6,73 persen dan jenjang diploma IV, S1, S2, dan S3 sebanyak 5,63 persen.
Dr. Armadani Susilo, MA (52) seorang dosen Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Medan, Sumatera Utara mengatakan tingginya jumlah siswa SMA/SMK yang menganggur disebabkan tidak melanjut ke perguruan tinggi atau tidak kuliah disebabkan pembiayaan atau tidak mampu membayar uang kuliah.
Hal itu juga dikatakannya satu tanda daya beli masyarakat sekarang ini menurun dan tentunya masyarakat akan mempriotitaskan untuk memenuhi kebutuhan pokok hidup yakni pangan dan sandang serta papan dari pada melanjutkan pendidikan. “Harus disadari tidak kuliah di perguruan tinggi sangat ditentukan dari aspek pembiayaan, kalau perguruan tinggi sangat banyak di Indonesia,” katanya menegaskan.
Kemudian menurut Armadani Susilo tidak mampu melanjutkan kuliah di perguruan tinggi bagi lulusan SMA/SMK untuk mencari kerja juga sulit, karena lapangan kerja yang tersedia untuk lulusan SMA/SMK sangat sedikit dan untuk berwiraswasta bagi lulusan SMA/SMK terbentur dengan modal dan keahlian, akhirnya menganggur.@
Bs/timEGINDO.co