Jakarta | EGINDO.co – PT Bank Sinarmas Tbk. (BSIM) kedatangan Kingswood Union Corporation sebagai salah satu pemegang saham mayor. Perusahaan pengelola dana asal British Virgin Island itu memiliki catatan rekam jejak di beberapa emiten.
Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek yang diunggah awal Maret 2022, nama PT Sinarmas Multiartha Tbk. menjadi satu-satunya pemegang saham dengan kepemilikan di atas 5 persen untuk Bank Sinarmas per 28 Februari 2022. Sampai dengan periode tersebut, SMMA dilaporkan memegang sekitar 11,82 miliar lembar saham BSIM atau setara dengan kepemilikan 59,98 persen.
Memasuki akhir pekan ketiga Maret 2022, muncul nama Kingswood Union Corporation dalam jajaran pemegang saham BSIM dengan total kepemilikan di atas 5 persen per 16 Maret 2022. Laporan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mengungkapkan Kingswood Union Corporation memegang saham BSIM melalui rekening efek PT Sinarmas Sekuritas, PT Amantara Sekuritas Indonesia, dan PT Aldiracita Sekuritas Indonesia.
Sementara itu investor asing merealisasikan pembelian bersih (net buy) dengan cara tutup sendiri (crossing) saham PT Bank Sinarmas Tbk (BSIM) senilai Rp 326,34 miliar di pasar negosiasi pada Selasa (15/3/2022) lalu. Investor asing tersebut membeli sebanyak 400,1 juta saham BSIM dengan harga pelaksanaan Rp795 per unit.
Namun belum terungkap siapa investor yang melepas saham dan siapa investor asing yang membelinya. Bank Sinarmas adalah anak usaha grup Sinarmas yang bergerak di bidang perbankan.
Sebelumnya, Direktur Bank Sinarmas, Soejanto Soetjijo mengatakan, Bank Sinarmas akan ikut berinvestasi di PT Elang Andalan Nusantara, yang anak perusahaannya mengoperasikan platform dompet elektronik DANA. Bank Sinarmas menyiapkan uang sebesar US$ 25 juta atau sekitar Rp 360 miliar.
Dikatakan, perseroan telah menandatangani perjanjian-perjanjian bersyarat pada 28 Februari 2022 untuk rencana investasi di Elang Andalan Nusantara. Rencana investasi tersebut dapat berlangsung setelah BSIM mendapat persetujuan dari otoritas yang berwenang. Rencana investasi ini dilakukan sebagai bagian dari kolaborasi pengembangan bisnis digital.
Dikatakan Soejanto Soetjijo kepada wartawan, kolaborasi strategis itu diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan ekosistem digital dan mendukung strategi bisnis BSIM dalam jangka panjang.
Sementara itu sebagaimana diberitakan media bahwa selain Bank Sinarmas, PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) melalui anak usahanya, PT DSST Dana Gemilang (DSST), telah menandatangani perjanjian bersyarat untuk berinvestasi di Elang Andalan Nusantara (DANA) sebesar US$ 200 juta atau setara Rp 2,8 triliun. Dian Swastatika merupakan unit usaha Grup Sinarmas.@
Bs/TimEGINDO.o