Jakarta | EGINDO.co – Kinerja Indah Kiat (INKP) mulai terlihat, bagaimana sahamnya. Harga saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP), perusahaan milik Grup Sinarmas, untuk tahun ini, INKP memiliki potensi kenaikan volume penjualan kertas industri sebesar 16% (yoy) dari pabrik baru, jika progres pembangunannya berjalan sesuai rencana manajemen. Selain itu, harga pulp pada 2024 diprediksi berada dalam rentang US$ 540-660 per ton, yang didorong oleh aksi wait and see pelaku pasar dan kecenderungan harga pulp yang tidak dapat bertahan lama di bawah level US$ 500 per ton.
Mengutip riset Investment Analyst Stockbit, Theodorus Melvin prediksi tersebut dilandasi oleh dua faktor. Pertama, kenaikan harga pulp lebih dari 10% (qoq) dan memasuki harga jual rata-rata US$ 600 per ton, lebih tinggi dari kuartal II-2023 dan kuartal III-2023. Kedua, inisiatif Grup APP Indonesia, yang merupakan induk usaha INKP, untuk menaikkan harga jual kertas sebesar US$ 80 per ton pada 18 Oktober dan 23 November 2023.
Secara umum, penurunan kinerja Indah Kiat pada kuartal III-2023 disebabkan oleh pemulihan segmen pulp yang tidak sesuai harapan harga jual rata-rata pulp global stabil di level yang rendah – dan penurunan segmen margin kertas perseroan. Sementara itu, dari sisi valuasi, pelemahan harga saham dalam 3 bulan terakhir membuat valuasi INKP per 4 Januari 2024 berada di level atraktif. Saat ini, INKP diperdagangkan dengan rasio P/E sebesar 5,43 kali atau berada sedikit di atas -1 standard deviation (SD) rata-rata historis dalam 5 tahun.
Pemulihan harga pulp global pada kuartal IV-2023 berpotensi lebih tinggi dibandingkan kuartal II-2023 membuat pihaknya optimistis terhadap kinerja INKP pada kuartal IV-2023 dapat menyamai kinerja pada kuartal II-2023, serta melampaui estimasi consensus. Jika kinerja INKP pada kuartal IV-2023 menyamai kinerja kuartal II-2023, laba bersih INKP pada 2023 dapat mencapai US$ 456,2 juta. Jumlah tersebut melampaui estimasi konsensus laba bersih INKP yang sebesar US$ 412,4 juta.
Dalam riset Investment Analyst Stockbit, Theodorus Melvin menyebutkan meski laba bersih turun pada kuartal III-2023, pihaknya menilai INKP dapat mencapai ekspektasi laba bersihnya pada 2023 (full year). Adapun beberapa risiko INKP adalah peningkatan supply dari produsen global, sehingga membuat harga pulp kembali melemah dan kenaikan harga kayu sebagai bahan baku yang dapat kembali mengurangi margin laba INKP.@
Rel/fd/timEGINDO.co