Jakarta | EGINDO.co – Kinerja PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) bakal meledak dalam beberapa tahun ke depan dan mengerek pendapatan 55% pada tahun 2025. Pasalnya ditopang agenda ekspansi pabrik dan moncernya prospek bisnis kertas dan pulp.
Mengutip ada yang dilansir BCA Sekuritas menyebutkan akan mengerek pendapatan sebesar 55% pada 2025. Sementara itu, biaya akuisisi lahan pabrik rendah, sebesar Rp 77 ribu per meter persegi, sehingga menghemat belanja modal (capex), yang 60% didanai dari utang dan sisanya kas.
Disebutkan ekspansi itu ditargetkan tuntas tahun 2024, dengan utilisasi awal sebesar 17,5%. Selanjutnya, tahun 2025, utilisasi diprediksi naik menjadi 75% dan mentok ke 100% pada 2026. Lonjakan utilisasi tahun 2025 akan menjadi faktor kunci pendongkrak pendapatan perseroan.
Diprediksikan BCA Sekuritas memprediksi penjualan tisu naik 34% pada 2032, dibandingkan tahun 2023, kertas kardus 24,5%, dan kertas kardus bergelombang 21,5%. Adapun CAGR penjualan kertas dan kertas kardus mencapai 1,3% selama 2023-2032, sedangkan tisu 2,2%
Untuk itu dengan ekspansi strategis itu, INKP memiliki prospek menjanjikan di pasar kertas industri. BCA Sekuritas mencatat, perseroan berencana membangun pabrik kertas industri berkapasitas 3,9 juta ton setahun, sehingga total kapasitas naik menjadi 6,1 juta ton setahun, terbesar di Indonesia.
Pasalnya dilakukan dilakukan, karena utilisasi sudah mencapai 94,9%, sedangkan pulp 98,4%, dan kertas budaya 86,9%. Sementara digitalisasi ternyata tidak menyurutkan permintaan kertas. Sebab, para pemain mampu mendiversifikasi pasar ke segmen kemasan ramah lingkungan, kertas kardus (paper board) dan kertas kardus bergelombang (container board). Selain itu, penjualan tisu ditaksir masih kuat hingga beberapa tahun ke depan.@
Bs/imEGINDO.co