Kim Hyo-Joo Optimis Sebelum Mempertahankan Gelar Singapura

Kim Hyo-joo - Korea Selatan
Kim Hyo-joo - Korea Selatan

Singapura | EGINDO.co – Pegolf Korea Selatan Kim Hyo-joo memberikan nada optimis pada Selasa (1 Maret) saat ia bersiap untuk mempertahankan gelar Kejuaraan Dunia Wanita HSBC di Singapura dalam menghadapi persaingan yang ketat.

Pegolf berusia 26 tahun itu melakukan serangan balik di akhir pertandingan dengan mengatasi defisit lima pukulan untuk meraih kemenangan di turnamen tahun lalu dengan satu tembakan, mengakhiri kemarau tanpa kemenangan selama lima tahun.

Ajang di Sentosa Golf Club, dari Kamis hingga Minggu, akan menjadi turnamen pertamanya sejak November, saat ia finis di peringkat 53 di CME Group Tour Championship.

Tapi dia terdengar percaya diri pergi ke kompetisi.

“Saya berlatih di sembilan pemain depan kemarin dan kondisi lapangannya bagus, mirip dengan tahun lalu. Saya merasa saya siap untuk bermain bagus minggu ini,” katanya dalam konferensi pers.

Baca Juga :  Inikah Sebab Indonesia Kalah Di Final Kemarin ?

“Sebelum kemenangan saya tahun lalu, saya tidak merasa percaya diri. Tapi setelah memenangkan turnamen, saya bisa merasakan bahwa kepercayaan diri saya kembali. Saya sangat senang bisa kembali ke lapangan golf ini, dan saya ingin melakukannya dengan baik lagi.”

Di antara saingannya adalah Lydia Ko dari Selandia Baru, yang mengejar kemenangan pertamanya di turnamen Singapura setelah nyaris mencetak gol dalam beberapa kesempatan, termasuk finis kedua di tahun 2015.

Mantan petenis nomor satu dunia itu sedang dalam performa bagus, setelah memenangkan gelar LPGA ke-17 di Gainbridge LPGA di Boca Rio pada Januari.

“Saya memainkan golf terbaik saya ketika saya menikmati waktu saya di luar sana dan santai. Menjaga pola pikir seperti itu dan hanya fokus pada satu pukulan di depan saya memungkinkan saya memainkan golf terbaik yang saya bisa,” kata Ko.

Baca Juga :  Aston Martin Harus Tunjukkan Potensi Buat Vettel Bertahan

Sementara itu Park In-bee dari Korea Selatan akan mengejar kemenangan ketiganya di kompetisi tersebut, setelah menang pada tahun 2015 dan 2017.

Meskipun keakraban dengan kursus mungkin memberi keuntungan bagi pemain berusia 33 tahun itu, dia waspada terhadap tantangan yang ditimbulkan oleh saingannya yang lebih muda.

“Sentosa adalah salah satu lapangan golf di mana saya bisa bermain dengan baik karena itu benar-benar cocok dengan permainan saya. Tetapi para gadis yang lebih muda memukul lebih jauh dari saya sekarang. Ini adalah kenyataan yang sulit, dan saya harus menerimanya,” katanya.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top