Riau | EGINDO.co – Kiat PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk bersama PT Arara Abadi dalam menanggulangi kebakaran hutan dan lahan di daerah Provinsi Riau yang merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki kawasan hutan yang luas dan rawan kebakaran hutan.
Untuk itu sebagaimana dilansir dari laman resmi sinarmas.com yang dikutip EGINDO.co menyebutkan harus ada langkah pencegahan yang dilakukan sedari dini. Kini, beberapa wilayah Riau memasuki musim panas. Berbagai kebijakan dan langkah antisipasi dilakukan pemerintah Provinsi Riau untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan.
Untuk pencegahan kebakaran hutan dan lahan dengan mengubah pola pikir masyarakat yang tinggal di area rawan kebakaran lahan dalam proses pencegahan. Melalui program Coorporate Social Responsibility (CSR) dari PT Arara Abadi-PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk., diantaranya bidang pertanian, perikanan, ekonomi kreatif dan sebagainya.
Masyarakat yang mendapatkan program tersebut juga banyak yang berhasil menjalankan bidang usahanya, bahkan mampu mensejahterakan kehidupan masyarakat sekitar. Program CSR tersebut bertajuk Desa Makmur Peduli Api (DMPA) seperti yang dijalankan oleh Industri Kecil Menengah (IKM) Tunas Harapan, yang berlokasi di Jalan Batin Galang, Tualang, Kecamatan Tualang, Kabupaten Siak, dengan membuat kerajinan tangan anyaman dari tali packing ball atau tali strapping yang sebelumnya hanya menjadi limbah perusahaan yang terbuang.
Berbagai anyaman, mulai dari pot bunga, keranjang belanja, tikar, gerendong sepeda motor, dan sebagainya, dengan harga jual yang cukup tinggi.
Pendiri IKM Tunas Harapan, M. Nur mengatakan, berawal dari keisengannya membuat anyaman pot bunga, dengan memungut limbah tersebut, kemudian camat setempat sempat melihat hasilnya yang sangat menarik dan berkualitas.
Hal yang sama juga dilakukan masyarakat di kawasan Desa Pinang Sebatang, Kecamatan Tualang, Distrik Minas Rasau Kuning, Desa Pinang Sebatang Kecamatan Tualang Kabupaten Siak Provinsi Riau juga mendapatkan program DMPA.
Warga di daerah tersebut mendapatkan pinjaman lunak dan mengembangkan usahanya berupa perikanan, pertanian dan juga perkebunan. Beberapa warga bahkan sanggup menghasilkan sekitar Rp60 juta perbulannya, untuk 11 anggota, dengan tanaman jagung, padi, sorgum, dan budi daya ikan.
Ketua Kelompok Tani, Alek Safirman mengatakan, pihaknya memodifikasi pembukaan lahan tanpa membakar lahan. Dalam satu bulan mendapatkan penghasilan sekitar Rp5 juta sampai Rp10 juta per bulan.
Sementara itu, Sosial Community Engagement Head PT AA-APP Sinar Mas, Deni Wijaya mengatakan, lokasi tersebut merupakan area terpencil, namun rawan kebakaran lahan. Pada tahun 2016 lalu area itu pernah terbakar habis dan banyak merugikan masyarakat.
Menurutnya sejak adanya pemberdayaan dari program Desa Makmur Peduli Api (DMPA), area itu semakin aman, dan masyarakat di area itu juga menjadi garda terdepan pencegahan terjadinya kebakaran lahan.
Regional Fire Operation Management Head PT AA-APP Sinarmas, Priyo Septiadi Utomo mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran lahan di wilayah konsesi maupun daerah sekitar operasional perusahaan, pihaknya sudah jauh-jauh hari menerapkan status siaga.
“Semua peralatan dan SDM handal juga sudah disiagakan, terdiri dari 60 personel Regu Pemadam Kebakaran (RPK) dan ratusan personel fire fighter dan didukung dengan berbagai peralatan mumpuni, termasuk enam helikopter water boombing dan patroli,” kata Priyo Septiadi Utomo menegaskan.@
App/fd/timEGINDO.co