Jakarta | EGINDO.co – Banyak yang mengkaitkan tanda akhir zaman atau dunia akan kiamat apa bila matahari tidak bersinar lagi di bumi. Benarkan hal itu akan terjadi?
Bisa jadi seperti yang dilansir Science Alert, dikutip EGINDO.co dalam waktu sekitar 5 miliar tahun, Matahari akan berubah menjadi raksasa merah. Inti bintang ini akan menyusut, tetapi lapisan luarnya akan meluas ke orbit Mars, menelan planet Bumi dalam prosesnya.
Studi menjelaskan Matahari akan redup, para ilmuwan menjelaskan bahwa kecerahan Matahari terus meningkat sekitar 10 persen setiap miliar tahun. Sepertinya, peningkatan kecerahan Matahari ini tidak banyak, tetapi ternyata itu akan mengakhiri kehidupan di Bumi. Lautan akan menguap, dan permukaannya akan menjadi terlalu panas untuk membentuk air.
Para ilmuwan telah membuat prediksi tentang akhir dari Tata Surya dan kapan matahari akan mati atau redup atau tidak bersinar lagi. Astrofisikawan Albert Zijlstra dari University of Manchester di Inggris, salah satu penulis makalah menjelaskan kapan Matahari mati, mengatakan ketika sebuah bintang mati, mengeluarkan massa gas dan debu yang dikenal sebagai selubungnya, ke luar angkasa.
Katanya, inti panas membuat selubung yang terlontar bersinar terang selama sekitar 10.000 tahun, periode singkat dalam astronomi, inilah yang membuat nebula planet terlihat. Model data yang dibuat tim sebenarnya memprediksi siklus hidup berbagai jenis bintang di alam semesta, untuk mengetahui kecerahan nebula planet yang terkait dengan massa bintang yang berbeda.
Hampir 30 tahun lalu, para astronom memperhatikan sesuatu yang aneh. Nebula planet paling terang di galaksi lain semuanya memiliki tingkat kecerahan yang hampir sama. Artinya bahwa setidaknya secara teoritis, dengan melihat nebula planet di galaksi lain, para astronom dapat menghitung seberapa jauh mereka.
Nebula planet relatif umum di seluruh alam semesta yang dapat diamati, dengan yang terkenal termasuk Nebula Helix, Nebula Mata Kucing (Cat’s Eye), Nebula Cincin (Ring Nebula), dan Nebula Gelembung (Bubble Nebula). Nebula-nebula ini dinamai nebula planet bukan karena memiliki hubungan dengan planet, tetapi karena saat pertama kali ditemukan oleh William Hershel pada akhir abad ke-18, nebula-nebula ini mirip planet saat diamati dari teleskop.
Sebelumnya, para astronom mengira peristiwa itu akan berubah menjadi nebula planet, yakni gelembung gas dan debu yang bercahaya. Sebuah tim astronom internasional membaliknya lagi pada tahun 2018 dan mereka menemukan bahwa nebula planet memang merupakan mayat Matahari yang paling mungkin.
Menjadi pertanyaan kapan Matahari mati atau tidak bersinar lagi? Ilmuwan menjelaskan bahwa Matahari berusia sekitar 4,6 miliar tahun, ini diukur berdasarkan usia benda-benda lain di Tata Surya yang terbentuk sekitar waktu yang sama. Berdasarkan pengamatan bintang-bintang lain, para astronom memperkirakan, Matahari akan mencapai akhir hidupnya dalam waktu sekitar 10 miliar tahun lagi. Masih lama ya!@
Bs/TimEGINDO.co