Jakarta | EGINDO.co – Ketua Umum Lembaga Keagamaan Buddha Indonesia (LKBI) Dr. Rusli Tan, SH, MM kepada EGINDO.co Selasa (12/7/2022) di Jakarta mengatakan minyak makan merah juga dibutuhkan umat Buddha dalam melakukan ibadah di rumah-rumah ibadahnya dan juga dalam kehidupan sehari-hari banyak mempergunakan minyak makan merah.
Hal itu kata Rusli Tan tentang Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara khusus meminta agar koperasi yang telah siap pada sejumlah daerah untuk membangun pabrik minyak makan merah dan Menteri Koperasi dan UKM (MenKop-UKM) Tetan Masduki segera menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mendorong koperasi guna memproduksi minyak makan merah.
Menurut Rusli Tan, pasar atau market minyak makan merah juga ada pada umat Buddha yang mana selama ini minyak makan merah dipergunakan di rumah-rumah ibadah umat Buddha dalam melakukan ritual keagamaannya. “Juga dalam kehidupan sehari-hari umat Buddha banyak mempergunakan minyak makan merah yang memang memiliki kandungan gizi yang baik serta ekonomis,” katanya.
Untuk itu kata Rusli Tan secara umum pihaknya mendukung adanya pengembangan minyak makan merah yang lebih luas lagi oleh pemerintah apa lagi dilakukan lewat koperasi sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat.
Dinilainya, koperasi di Indonesia sangat potensial untuk diposisikan sebagai produsen minyak makan merah dengan dipasok oleh para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) karena nilai investasi yang dibutuhkan lebih kecil dibandingkan pabrik minyak goreng komersial.
Sebelumnya, Menkop-UKM Teten Masduki dan Kepala Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Dr. Ir. Edwin Syahputra Lubis saat mendampingi Presiden Joko Widodo meninjau proses penelitian minyak makan merah di Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS), Kampung Baru, Kota Medan, pada Kamis (7/7/2022) lalu.
Menkop-UKM Teten menyatakan, minyak makan merah memiliki kandungan gizi yang tinggi yaitu beta karoten, vitamin A, fitonutrien dan komposisi asam lemak sehingga menjadi produk fungsional yang strategis dalam pengentasan stunting di Indonesia. Selain itu kandungan fitonutrien pada minyak makan merah, terutama vitamin E, dapat dimanfaatkan sebagai bahan aktif kosmetikal yang dapat mencegah penuaan dini dan bahan farmasi pencegah penyakit degeneratif.
Menurut MenKopUKM, para petani sawit akan mendapatkan nilai tambah dan mampu menerima manfaat dari pengelolaan bisnis sawit. Dengan adanya pabrik minyak makan merah dari koperasi diharapkan akan memperkuat pasokan minyak goreng ke masyarakat yang lebih murah dan sehat. Turunannya juga bisa jadi produk kosmetik, farmasi, dan masih banyak lainnya.
Pada kesempatan yang sama Kepala Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Dr. Ir. H. M. Edwin Syahputra Lubis, M.Agr.Sc mengatakan Pusat Penelitian Kelapa Sawit telah memperkenalkan teknologi sederhana untuk produksi minyak makan merah yang masih mempertahankan kandungan senyawa fitonutrien berkadar tinggi meliputi karoten (sebagai pro-vitamin A), tokoferol dan tokotrienol (sebagai vitamin E), dan squalene.@
Fd/TimEGINDO.co