Jakarta | EGINDO.com – Ketua Umum (Ketum) Barisan Pencinta Pancasila (SANTALA) Andy Tirta bicara tentang bubarkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Beberapa tahun silam, banyak orang meneriakkan bubarkan DPR. Sekarang, kembali dikumandangkan teriakan bubarkan DPR. “Saya sendiri setuju bahwa sebagian besar anggota DPR memang tidak sungguh-sungguh bekerja untuk kepentingan Rakyat, bangsa, dan negara. Mereka lebih mengutamakan kepentingan pribadi, kelompok, dan partainya. Namun, saya tahu bahwa masih terdapat figur-figur anggota DPR yang masih memiliki hati nurani dan pikiran waras dan akal sehat,” kata Andy Tirta kepada EGINDO.com pada Sabtu (23/8/2025).
Menurutnya segelintir anggota DPR yang masih memiliki hati nurani dan waras itu, tampaknya kalah suara dengan suara-suara di parlemen yang sebagian besar memiliki kepentingan pribadi, kelompok dan partai. Sebagian besar suara-suara di gedung Rakyat itu untuk mengutamakan kepentingan membangun kerajaan bisnis pribadi dan menumpuk pundi-pundi kekayaan pribadi. “Saya memperhatikan beberapa anggota DPR yang masih waras dan sehat dan memiliki hati nurani mengambil langkah bijaksana. Mereka membangun dan memberdayakan rakyat yang berada di dapilnya. Figur-figur anggota DPR yang berhati nurani itu mencoba membangun lingkungan sekitarnya. Mencoba memberdayakan masyarakat yang hidup di sekitar dan sekeliling rumah tempat tinggal dirinya. Bahkan figur-figur anggota DPR yang masih waras dan berhati nurani itu mencoba memproduksi UU yang pro Rakyat. Misalnya UU nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa,” katanya.
Menjawab pertanyaan EGINDO.com Ketum Barisan Pencinta Pancasila (SANTALA) Andy Tirta mengatakan Sesungguhya fungsi DPR sebagai legislative yang bertugas melakukan pengawasan terhadap pemerintahan tidak boleh dibubarkan. Namun, ketika kinerja DPR sudah dinilai sangat terpuruk dan buruk, tentu Rakyat yang memiliki suara dalam memilih para wakilnya di parlemen berhak mendesak DPR dibubarkan. “Jika Rakyat menginginkan DPR dibubarkan, tentu negara akan bisa menghemat triliunan rupiah, yakni dana yang untuk menggaji dan memberikan segala tunjangan dan fasilitas kepada semua anggota DPR. Dana itu bisa digunakan misalnya untuk bidang pendidikan dan bidang hukum. Ini penting. Bidang pendidikan untuk memberikan pendidikan yang berkualitas untuk menciptakan generasi penerus yang berkualitas pula. Bidang hukum pun urgen dibenahi, mengingat bobroknya sistem hukum kita,” katanya.
Andy Tirta menegaskan bahwa apabila Rakyat menginginkan bisa saja DPR dibubarkan. “Ingat, kedaulatan di tangan Rakyat. Kemudian fungsi DPD menggantikan DPR. Sekaligus melangsingkan lembaga negara. Negara kita sudah terlalu banyak lembaga negara yang entah apa saja tugas dan wewenangnya. Yang pasti lembaga-lembaga negara itu hanya menghabiskan uang negara. Tanpa kita ketahui kinerjanya dalam hal membangun nusa dan bangsa,” katanya menjelaskan.
Dinilainya Indonesia sudah merdeka 80 tahun. Namun, masih tertinggal jauh dari Malaysia dan Singapura. “Kita pun terkejar oleh Vietnam. Padahal Republik ini sangat kaya raya. Gemah Ripah loh jinawi. Buminya mengandung kekayaan: nikel, batu bara, logam mulia, tanahnya luas. Perkebunan sawit. Persawahan. Lautnya luas berisi aneka macam ikan. Tetapi, sebagian besar rakyat masih miskin melarat. Lalu, timbul pertanyaan, ngapain saja lembaga-lembaga negara yang banyak itu dibentuk yang menghabiskan dana besar untuk menggaji dan memfasilitasi semuanya. Sementara kinerja lembaga-lembaga itu belum mampu menghantarkan sebagian besar Rakyat menuju kemakmuran dan kesejahteraan dan bahkan keadilan,” kata Andy Tirta menegaskan.@
Rel/fd/timEGINDO.com