Medan | EGINDO.com – Secara arkeologi Temuan Situs Bongal di Kabupaten Tapanui Tengah (Tapteng) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) adalalah sebuah bunovelty evidensi yang mematahkan teori Gujarat yang dipopulerkan Snouck Hurgronje, J.P Maugette, RA.Kern dan lainnya.
Hal itu dikatakan Ketua Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI), Komisariat Kabupaten Tapanuli Tengah – Sibolga, Nurdin Ahmad Tanjung menjawab pertanyaan EGINDO.com belum lama ini sehubungan dengan adanya upaya penulisan ulang Sejarah Indonesia yang digagas Kementerian Kebudayaan membuka lembar baru dalam memahami proses masuknya Islam ke Nusantara.
Nurdin Ahmad Tanjung mengatakan pada hal menurut Groeneveld dan Valdo Hourani pada abad ke VII Masehi. Orang Tha-shih (Arab) telah masuk ke pantai barat pulau Sumatera sebagai mana berita Cina yang berasal dari dinasti Tang. “Jadi Teory Makah yang disampaikan Buya H. Abdul Karim Amrulah (Hamka) itu Absolud dan teory tersebut juga didukung oleh WP. Groeneveld, TW. Arnold, Sayed Naquib Al Atas, George Valdo Hourani, J.C. Van Leur, Prof. Uka Candra Sasmita. Namun, kelemahan Seminar sejarah masuknya Islam tahun 1963 tersebut karena hanya didukung benda Arkeologi berupa Nisan Kubur,” kata Nurdin Ahmad Tanjung menjelaskan.
Pihaknya mendukung penulisan buku sejarah indonesia 2025. Draft jilid III Nusantara dalam Jaringan Global: Asia menyebutkan narasi baru tentang Islamisasi di Nusantara sejak abad ke-7 hingga ke-16 M. “Kebaruan utama Jilid III ialah temuan arkeologis di Situs Bongal Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Temuan yang menunjukan Islam masuk langsung ke Indonesia dari Asia Barat di abad ke-7 M. Temuan arkeologis di Situs Bongal membuktikan Islam hadir lebih awal,” katanya
Nurdin menjelaskan secara arkeologi temuan berupa artefak-artefak berupa koin abbasiyah dan Koin Immaiyah, pecahan kaca-kaca timur tengah, botol kaca elembik, kramik-kramik Glasir Timur Tengah dan ekofak, berupa resin Kamper yang mebeku, kayu Gaharu, pinang, kemiri di Situs Bongal adalalah sebuah novelty evidensi yang mematahkan teori Gujarat yang dipopulerkan Snouck Hurgronje, J.P Maugette, RA.Kern. Menurut Groeneveld dan Valdo Hourani dalam uka Candra sasmita pada abad ke VII M. Orang Tha-shih (Arab) telah masuk kepantai barat sebagai mana berita Cina yang berasal dari dinasti Tang.
Menurutnya hal tersebut juga diperkuat oleh Reid dalam Hamid bahwa koloni-koloni Arab telah terbentuk di Pantai Barat Sumatera yakni sebuah bandar yang dikenal saat itu sebagai Fansur, mereka berinteraksi dengan sesama pedagang yang pada umumnya merupakan ulama sufi yang merupakan para saudagar mereka tinggal bermukim untuk sementara waktu, menunggu berhembus angin muson yang rutin berhembus pada April sampai Agustus sepanjang tahun.
“Jadi sekali lagi Teory Makah yang disampaikan Buya H. Abdul Karim Amrulah (Hamka) itu Absolud dan teory tersebut juga didukung oleh WP. Groeneveld, TW. Arnold, Sayed Naquib Al Atas, George Valdo Hourani, J.C. Van Leur, Prof. Uka Candra Sasmita. Namun, kelemahan Seminar sejarah masuknya Islam tahun 1963 tersebut karena hanya didukung benda Arkeologi berupa Nisan Kubur. Kini dengan ditemukannya Situs Bongal di Kabupaten Tapanui Tengah (Tapteng) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) sebuah bunovelty evidensi yang mematahkan teori Gujarat,” katanya menandaskan.@
Fd/timEGINDO.com