Beijing | EGINDO.co – Kerjasama China dengan Eropa dan negara-negara lain “tidak terbatas” sama seperti hubungannya dengan Rusia yang “tidak terbatas”, utusan China untuk Uni Eropa mengatakan, memberikan jaminan akan netralitas China terhadap Ukraina dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Senin (24/4).
Tidak jelas kapan Fu Cong, duta besar China untuk Uni Eropa, memberikan wawancara tersebut kepada outlet berita China, The Paper.
Namun, publikasi ini muncul setelah pernyataan kontroversial dari duta besar China untuk Perancis, yang mempertanyakan kedaulatan negara-negara bekas Uni Soviet, termasuk Ukraina, dalam sebuah wawancara dengan televisi Perancis pada hari Jumat.
Beberapa diplomat Uni Eropa mengecam China karena penolakannya untuk menggambarkan perang Rusia di Ukraina sebagai sebuah invasi atau menyerukan penarikan mundur Rusia, mencatat bahwa Beijing dan Moskow mendeklarasikan kemitraan “tanpa batas” hanya beberapa hari sebelum pasukan Rusia melancarkan serangan ke Ukraina.
“Pihak Eropa harus memahami dengan benar referensi ‘tidak ada batas atas’,” kata Fu kepada surat kabar tersebut.
“Persahabatan dan kerja sama antar negara tidak terbatas dan seharusnya tidak dibatasi secara artifisial. Kerja sama China-Rusia adalah ‘tidak terbatas’, dan hal yang sama juga berlaku untuk China dan Eropa.”
Fu memperingatkan terhadap “upaya” untuk menggunakan hubungan China-Rusia untuk menabur perselisihan antara China dan Eropa, menolak pembicaraan bahwa China memiliki “pengetahuan sebelumnya” tentang konflik Ukraina atau telah memasok senjata.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan bulan lalu bahwa akan “sangat sulit” bagi Uni Eropa untuk mempertahankan hubungan kepercayaan dengan China jika China tidak berkontribusi dalam mencari solusi politik berdasarkan penarikan Rusia dari wilayah Ukraina.
Dan pada awal bulan ini, Borrell mengatakan: “Netralitas dalam menghadapi pelanggaran hukum internasional tidak dapat dipercaya.”
Latihan angkatan laut dan angkatan udara China di Selat Taiwan dan di sekitar pulau Taiwan yang diperintah secara demokratis, yang diklaim oleh Tiongkok sebagai miliknya, juga menuai kritik dari Eropa.
Pada hari Minggu, dalam sebuah artikel opini di surat kabar Prancis Le Journal Du Dimanche, Borrell meminta angkatan laut Eropa untuk berpatroli di Selat Taiwan.
Sumber : CNA/SL