Kepulauan Solomon Larang Kapal AL AS Masuk Pelabuhan

Kapal AL AS dilarang masuk Kepulauan Solomon
Kapal AL AS dilarang masuk Kepulauan Solomon

Sydney | EGINDO.co – Pemerintah Kepulauan Solomon telah mengatakan kepada Amerika Serikat bahwa mereka akan menempatkan moratorium pada kapal angkatan laut yang memasuki pelabuhannya, kedutaan besar AS di Canberra mengatakan pada Selasa (30 Agustus).

Pemberitahuan tersebut menyusul insiden Selasa lalu ketika sebuah kapal Penjaga Pantai AS, Oliver Henry, tidak dapat memasuki Kepulauan Solomon untuk kunjungan pelabuhan rutin karena pemerintah tidak menanggapi permintaan untuk mengisi bahan bakar dan persediaan.

Kepulauan Solomon memiliki hubungan yang tegang dengan Amerika Serikat dan sekutunya sejak mencapai pakta keamanan dengan China awal tahun ini.

“Pada 29 Agustus, Amerika Serikat menerima pemberitahuan resmi dari pemerintah Kepulauan Solomon mengenai moratorium semua kunjungan angkatan laut, menunggu pembaruan dalam prosedur protokol,” kata kedutaan dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga :  Elon Musk Bertemu Modi, Tesla Ingin Investasi Di India

Seorang juru bicara Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare sebelumnya membantah laporan moratorium, dan mengatakan kepada Reuters bahwa Sogavare akan berpidato pada Selasa sore.

Sogavare akan berpidato untuk menyambut kapal rumah sakit angkatan laut AS, Mercy, yang tiba di Honiara pada Senin untuk misi dua minggu, katanya.

Kedutaan mengatakan Mercy telah tiba sebelum moratorium.

“Kapal Mercy Angkatan Laut AS menerima izin diplomatik sebelum moratorium diterapkan. Kami akan terus memantau situasi dengan cermat,” kata kedutaan.

Pekan lalu, kapal Penjaga Pantai AS Oliver Henry sedang berpatroli untuk penangkapan ikan ilegal di Pasifik Selatan untuk agen perikanan regional ketika gagal mendapatkan akses untuk mengisi bahan bakar di Honiara, ibu kota Kepulauan Solomon.

Baca Juga :  Masyarakat Indonesia Rugi Rp117 T Akibat Investasi Bodong

Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS pada hari Senin mengatakan bahwa “kurangnya izin diplomatik untuk Oliver Henry disesalkan”, dan Amerika Serikat senang Mercy telah menerima izin.

Misi kemanusiaan Mercy, bersama dengan personel dari Australia dan Jepang, akan mencakup penjangkauan kesehatan masyarakat, proyek rekayasa dan diskusi tentang bantuan bencana.

Secara terpisah, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan sangat disesalkan bahwa “kami telah melihat China mencoba menggertak dan memaksa negara-negara di seluruh Indo-Pasifik untuk melakukan penawaran mereka dan untuk melayani apa yang mereka yakini sebagai kepentingan keamanan nasional egois mereka, daripada kepentingan yang lebih luas dari Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka”.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top