Medan | EGINDO.co – Penggunaan bahan tanaman unggul atau benih unggul kelapa sawit yang berkualitas merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan perkebunan kelapa sawit yang berproduksi tinggi dan lestari (sustainable).
Hal itu dikatakan Kepala Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Dr. M. Edwin Syahputra Lubis kepada EGINDO.co kemarin di Medan.
Dijelaskan Dr. Ir. M. Edwin Syahputra Lubis sebagai sumber benih resmi yang ditunjuk oleh Pemerintah berkomitmen untuk terus mendukung upaya perkebunan kelapa sawit yang berproduksi tinggi dan sustainable melalui penyediaan benih sawit yang berkualitas baik, berdaya hasil tinggi, harga terjangkau, pelayanan cepat, penyediaan layanan purna jual dan pendampingan kultur teknis.
Untuk mewujudkan komitmen itu kata Edwin, PPKS menyusun tiga program yang ditujukan untuk masing-masing stakeholder yakni petani atau rakyat, perusahaan perkebunan dan penangkar benih tanaman. Program tersebut adalah ProWITRA (Program Sawit untuk Rakyat), ProMITRA (Program Intensiikasi Sawit Bersama Mitra), dan ProPAKAR (Program Penyaluran Benih untuk Penangkar). “Ketiga program tersebut menitikberatkan kepada upaya penyaluran bahan tanaman kelapa sawit sesuai dengan kebutuhan masing-masing stakeholder dan juga program pendampingan kultur teknis oleh para ahli yang dimiliki PPKS,” katanya menjelaskan.
Program Sawit untuk Rakyat (ProWITRA) merupakan program unggulan PPKS untuk mendukung pengembangan perkebunan kelapa sawit rakyat. Kegiatan ProWITRA berupa sosialisasi penggunaan bahan tanaman unggul, pendampingan untuk penerapan kultur teknis sesuai standar, dan layanan penyaluran bahan tanaman unggul (kecambah) PPKS melalui mobil keliling khusus ke sentra-sentra perkebunan rakyat.
Program tersebut merupakan rangkaian kegiatan pendampingan budidaya dan pengolahan bagi perusahaan perkebunan kelapa sawit yang menjadi mitra PPKS dalam penyediaan bahan tanaman. Kegiatan pendampingan budidaya dan pengolahan kelapa sawit yang dimaksud dilakukan oleh para peneliti dan staf pelayanan PPKS yang telah memiliki pengalaman dalam memberikan jasa konsultansi.
Kegiatan pendampingan budidaya dan pengolahan kelapa sawit bagi perusahaan kelapa sawit yang telah membeli bahan tanaman PPKS dilaksanakan dalam beberapa bentuk yakni konsultasi budidaya Konsultasi budidaya dilakukan melalui media sosial atau WhatsApp Group.
Kemudian, Program Penyaluran Benih Sawit untuk Penangkar ProPAKAR Program besar Pemerintah untuk peremajaan sawit rakyat (PSR) perlu didukung oleh ketersediaan bibit kelapa sawit siap tanam yang berkualitas, tepat umur, dan tepat lokasi. Penyediaan bibit siap tanam dapat dilakukan melalui mekanisme waralaba dan penangkar bibit dan dikembangkan di sentra-sentra peremajaan atau wilayah yang berdekatan dengan sentra peremajaan.
Pemetaan wilayah yang akan diremajakan menjadi penting dalam menentukan titiktitik pengembangan waralaba. Penentuan titik waralaba dan penangkar diharapkan menjadi supporting business untuk penyediaan benih untuk peremajaan, tidak hanya pada Kabupaten tersebut namun juga untuk Kabupaten/Provinsi di sekitarnya.
“Konsep usaha pembesaran benih kelapa sawit melalui waralaba dan penangkar sejalan dengan program Desa Mandiri Benih Kementerian Pertanian yang merujuk kepada membangun kemandirian penyediaan benih pada sebuah desa dengan melibatkan masyarakat. Dalam hal ini pewaralaba dan penangkar membeli dari sumber benih dan melakukan pembesaran benih kelapa sawit pada wilayah tertentu dibawah pengawasan Dinas Perkebunan/UPTD dan sumber benih,” kata M. Edwin Syahputra Lubis menandaskan.@
Fd/TimEGINDO.co