Kenaikan Harga Beras, Pengusaha Rumah Makan di Medan dan Sumut Mengeluh

Rumah makan Ririn Bunga Tanjung di Aek Sihim jalan lintas Sibolga Barus, Sumatera Utara. (Foto: Fadmin Malau)
Rumah makan Ririn Bunga Tanjung di Aek Sihim jalan lintas Sibolga Barus, Sumatera Utara. (Foto: Fadmin Malau)

Medan | EGINDO.co – Kenaikan harga beras, pengusaha rumah makan mengeluh. Salah satu pemicu kenaikan harga beras adalah dikarenakan kebijakan penyerapan gabah oleh Bulog sebesar Rp6.500 per Kg. Harga beras naik dari kisaran Rp13.666 per Kg di bulan Mei, menjadi Rp14.000 hingga Rp14.166 per Kg saat ini dimana pada level konsumen harga beras naik sekitar Rp500 rupiah per Kg-nya.

Kenaikan beras berdampak bagi masyarakat yang menjadikan beras sebagai kebutuhan premier. Kenaikan beras begitu dirasakan salah seorang pedagang nasi rumah makan Ririn Bunga Tanjung di Aek Sihim jalan lintas Sibolga Barus, Sumatera Utara (Sumut). Dikatakan pengusaha rumah makan J. Tanjung kepada EGINDO.com kemarin kenaikan beras berpengaruh terhadap penjualan usahanya.

Hal yang sama juga diakui pengusaha rumah makan di kawasan Jalan Bromo, Ajo Anwar bahwa kenaikan beras berpengaruh terhadap penjualan usahanya. “Benar. Sangat berpengaruh, karena kita kan jual nasi bungkus, jadi kalau harga berasnya naik maka harga nasinya berbungkus bisa naik. Akhirnya pelanggan bisa berkurang,” katanya pada Jumat (13/6/2025).

Informasi yang dihimpun menyebutkan stok beras di gudang mencapai 70.000 ton dan terus bertambah kualitasnya, karena beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) hingga saat ini belum ada perintah penyaluran.

Pemimpin Wilayah Perum Bulog Sumut Budi Cahyanto, di Medan mengatakan Juli nanti sudah ada beberapa wilayah yang sudah masuk musim panen walaupun tingkat serapan masih sedikit, seperti di Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Batu Bara, dan Kabupaten Langkat.@

Bs/timEGINDO.com

Scroll to Top