Jakarta | EGINDO.co – Penumbuhan pelaku industri atau wirausaha baru (WUB) dapat memberikan dampak positif yang berantai pada roda perekonomian masyarakat. Terlebih lagi penumbuhan tersebut untuk meningkatkan kelas dari sektor industri kecil dan menengah (IKM) menjadi industri skala menengah atau industri besar.
“Selain memaksimalkan potensi komoditas daerah, penumbuhan WUB juga dapat dilakukan dengan memperhatikan potensi ekosistem industri dan pasar yang telah terbentuk,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Reni Yanita di Jakarta dalam siaran pers Kemenperin yang dilansir EGINDO.co pada Selasa (16/7/2024).
Ditjen IKMA Kemenperin telah melaksanakan program Santripreneur yang membina puluhan ribu santri untuk menjadi wirausaha industri. Melalui program Santripreneur kami sudah membina ribuan santri, dalam kurun satu dekade Ditjen IKMA sudah membina sebanyak 11.164 orang santri dari 114 pondok pesantren di berbagai wilayah di Indonesia, dan dari jumlah tersebut, sebanyak tiga pesantren berada di wilayah Kabupaten Tasikmalaya.
Menurutnya, pondok pesantren memiliki potensi strategis untuk dikembangkan sebagai tempat penumbuhan ribuan WUB. Sebab, para santri yang memiliki keterampilan dan pengetahuan berwirausaha dapat menunjang peran penting pondok pesantren sebagai “Agent of Development” dalam memacu pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Berdasarkan data Kementerian Agama, sampai tahun 2023, jumlah pondok pesantren di Indonesia diperkirakan mencapai 37.626 unit yang tersebar di seluruh provinsi dengan total jumlah santri sekitar 4.853.197 orang. Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah pesantren terbanyak di Indonesia dengan total 12.121 pesantren.
Tasikmalaya yang dikenal dengan kota santri memiliki peluang besar untuk menjadi pusat perindustrian, ekonomi kreatif dan juga lokomotif bagi pergerakan ekonomi regional. Oleh karenanya, Pondok Pesantren Miftahul Huda Affandy di Tasikmalaya menjadi salah satu pondok pesantren yang mendapatkan Fasilitasi Bimbingan Teknis Produksi dan Fasilitasi Mesin/Peralatan WUB IKM Furnitur. Kegiatan dalam rangka pelaksanaan program Santripreneur tahun 2024 dilaksanakan pada tanggal 13 – 17 Juli 2024.
Direktur IKM Pangan, Furnitur, dan Bahan Bangunan, Yedi Sabaryadi menuturkan bahwa sebanyak 20 peserta yang merupakan santri Ponpes Miftahul Huda Affandy mengikuti kegiatan tersebut sehingga diharapkan mendorong tumbuhnya pelaku industri furnitur di lingkungan pondok pesantren. Pada bimbingan teknis tersebut para santri akan mendapatkan materi kewirausahaan dan success story dari salah satu pelaku IKM sukses di Tasikmalaya, serta materi terkait proses produksi dan diversifikasi produk oleh tenaga ahli.@
Rel/fd/timEGINDO.co