Jakarta | EGINDO.com – Kemitraan menjadi kunci utama bagi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) untuk memperluas pasar dan meningkatkan daya saingnya. Keterlibatan IKM dalam rantai pasok industri besar maupun sektor ekonomi lainnya, juga dapat memacu pelaku IKM untuk semakin meningkatkan kapasitas dan kualitas produksinya dengan menyesuaikan kebutuhan pasar. “Selain dengan sesama pelaku industri, kemitraan dengan sektor ekonomi lainnya juga turut berperan mendongkrak pengembangan bisnis para pelaku IKM,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Reni Yanita dalam siaran pers Kemenperin yang dilansir EGINDO.com pada Minggu (17/11/2024).
Guna mencapai sasaran tersebut, Kementerian Perindustrian terus berupaya mendorong kemitraan yang melibatkan para pelaku IKM melalui program Business Matching. Kegiatan ini salah satunya digelar dalam rangkaian penyelenggaraan acara Gebyar IKMA 2024. Reni menjelaskan, sektor IKM selama ini memberikan kontribusi yang signfikan bagi kinerja prositif ekonomi dan industri manufaktur nasional. Peran sektor IKM pada PDB nasional mencapai 3,50 persen dengan ditopang jumlah IKM sebanyak 4,5 juta unit usaha atau menjadi mayoritas sebesar 99,77 persen dari seluruh unit usaha industri di Indonesia.
Melalui potensi tersebut, IKM memiliki peran vital sebagai motor penggerak utama dalam perekonomian nasional, dengan menciptakan lapangan kerja serta mendukung pemerataan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah. Kontribusi IKM juga dapat dinilai signifikan dalam memperkuat rantai pasok industri domestik dan menciptakan produk yang berdaya saing di pasar internasional, yang pada akhirnya turut berperan dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Kegiatan Business Matching dalam rangkaian Gebyar IKMA 2024 dilaksanakan pada tanggal 12-13 November 2024 di Mall Kota Kasablanka Jakarta. Gebyar IKMA 2024 merupakan acara puncak penganugerahan penghargaan di bidang IKM pada tahun 2024, yang terdiri dari kompetisi Indonesia Food Innovation, Indonesia Fashion and Craft Award dan Startup for Industry, serta program One Village One Product yang diselenggarakan oleh Ditjen IKMA Kemenperin.
Adapaun tema yang diusung pada Gebyar IKMA tahun 2024 adalah “Mendorong Kemandirian IKM melalui Inovasi dan Penguatan Rantai Pasok Industri”, yang memiliki pesan bahwa keberhasilan IKM untuk menjadi mandiri selain melalui inovasi, juga bergantung pada keterlibatan dan kemampuan mereka dalam rantai pasok industri. Selama tahun 2024, Kemenperin melalui Ditjen IKMA telah melaksanakan beragam program pendampingan dan fasilitasi untuk peningkatan usaha IKM, seperti Indonesia Food Innovation (IFI) yang merupakan coaching dan kompetisi produk pangan unggulan, Creative Business Incubator (CBI) bagi para wirausaha fesyen dan kriya yang diberikan pendampingan dan akses bertumbuh, Startup For Industry bagi para pelaku startup yang mendapatkan pendampingan dan implementasi solusi teknologi industri, serta One Village One Product (OVOP) yang mengangkat potensi kearifan lokal pada suatu wilayah.
Selain menggelar Business Matching, dalam rangkaian Gebyar IKMA 2024, juga dilaksanakan pameran untuk menampilkan berbagai produk unggulan IKM yang inovatif. Pameran digelar pada tanggal 12-17 November 2024 di Food Society dan Mosaic Walk, Mall Kota Kasablanka, Jakarta.@
Rel/fd/timEGINDO.com