Jakarta|EGINDO.co Deputi Pendanaan dan Investasi Otorita IKN Agung Wicaksono mengatakan, diskusi IKN-Shenzhen-OJK serta Himbara adalah sebuah langkah besar. Yakni, langkah besar dalam mengaktualisasikan pusat keuangan di Nusantara.
“Hal ini secara pararel meningkatkan kerja sama bilateral antara Indonesia-Republik Rakyat Tiongkok. Bisa berevolusi pada kerja sama di bidang-bidang lain, terlebih di Nusantara,” kata Agung, Senin (11/12/2023).
Hal itu disampaikan pada acara Lokakarya dengan tema ‘Workshop International Financial Center di Nusantara: Kolaborasi empat pihak. Yakni Ibu Kota Nusantara, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) dan Bank Syariah Indonesia dalam pengembangan zona pusat keuangan dan ekonomi di Ibu Kota Nusantara’, di Jakarta,
Agung menjelaskan, pusat keuangan di Nusantara adalah projek yang mulai dikembangkan pada bulan Juni 2023 lalu. Projek itu dimulai oleh OJK, berdasar pada PP No. 12 Tahun 2023.
“PP tersebut memberi kemudahan berinvestasi universal di Nusantara, Nantinya Pusat Keuangan Nusantara akan memiliki ruang lingkup yang luas. Dimana mencakup pusat keberlanjutan, pusat komoditas, pusat keuangan Islam, pusat ventura, pusat asuransi, pusat Dana Investasi Real Estat (DIRE),” ucap Agung.
Lebih lanjut, Agung menuturkan, kegiatan Lokakarya ini merupakan aktualisasi percepatan pembangunan pusat perekonomian terpadu di Nusantara. Oleh sebab itu, penting bagi IKN mengundang Delegasi Pemerintahan Kota Shenzen Tiongkok.
“Shenzhen adalah kota yang didesain menjadi Zona Ekonomi Ekslusif oleh Pemerintah Tiongkok pada tahun 1980. Saat ini, Shenzhen mengalami pertumbuhan PDB (Produk Bruto Domestik) dari 1980 hingga 2022,” ujar Agung.
Sumber: rri.co.id/Sn