“Kemanusiaan” Dalam Kemasan Plastik Daur Ulang Perdana

Tashandra Para wanita yang bekerja memilah sampah di van unit yang dikelola oleh Shaktiman. (dok. KOMPAS.com/Nabilla )
Tashandra Para wanita yang bekerja memilah sampah di van unit yang dikelola oleh Shaktiman. (dok. KOMPAS.com/Nabilla )

Jakarta | EGINDO.co – Sampah plastik menjadi salah satu masalah terbesar dunia saat ini. Bersamaan dengan itu, kita tentu sudah sering mendengar usaha pembatasan penggunaan plastik yang dilakukan sejumlah pihak dengan melibatkan masyarakat.

Di samping itu, banyak pihak juga sudah melakukan daur ulang plastik dengan baik, bahkan menggunakannya kembali sebagai barang baru.

Tahun ini, brand produk perawatan kulit berupaya memberikan kontribusi lebih dalam mengatasi masalah sampah di dunia.

Mereka “menyulap” sampah plastik menjadi kemasan kemasan produk baru.

Ini merupakan kali pertama bagi The Body Shop meluncurkan produk yang dikemas menggunakan plastik daur ulang.

 

Langkah ini sekaligus menepis anggapan sejumlah pihak bahwa cara menanggulangi sampah plastik harus dengan menghentikan penggunaan plastik.

“Kami percaya plastik adalah material yang fantastik dan jika digunakan secara bertanggungjawab bisa mendukung keberlangsungan.”

Demikian dikatakan Senior International Communications Manager The Body Shop, Sanjani Shah, di Bengaluru, India, Maret lalu.

Baca Juga :  Sri Mulyani Minta PLN Tingkatkan Kinerja

Produk tersebut diluncurkan sebagai bagian program Community Trade, program yang sudah dijalankan The Body Shop selama 32 tahun.

Bicara mengenai masalah sampah plastik, ada sekelompok orang yang menggantungkan diri dengan mengumpulkannya, yaitu para pemulungsampah.

Mereka pada umumnya datang dari kalangan masyarakat miskin dan hidup serba kekurangan.

Padahal, peran pemulung sampah sebetulnya sangatlah vital untuk membantu mengatasi masalah plastik yang tengah dihadapi dunia saat ini.

Adapun plastik yang akan didaur ulang untuk menjadi kemasan produk baru The Body Shop dikumpulkan oleh para pemulung dari Bengaluru.

Di India, ada 1,5 juta pemulung yang pada kesehariannya menggantungkan hidup dari sampah, meskipun penghasilannya dari pekerjaan tersebut tidak menentu.

 

Mereka mempunyai keterbatasan terhadap akses kesehatan, layanan finansial, dan pendidikan.

The Body Shop memanfaatkan sampah plastik kategori Polyethylene therepthalate (PET) untuk didaur ulang menjadi kemasan baru.

Langkah ini dilakukan The Body Shop dengan mengandeng Plastic For Change bersama Hasiru Dala dan Hasiru Dala Innovation.

Baca Juga :  Bea Cukai Gagalkan Ekspor Obat Tradisional Ilegal

Plastic For Change adalah organisasi yang bersama The Body Shop berupaya menstabilkan harga, dan menghubungkan para pemulung pada pasar sekaligus mengurangi polusi plastik.

Adapun Hasiru Dala adalah organisasi non-profit yang mengelola para pemulung serta pekerja informal lainnya terkait pengelolaan sampah.

Sementara Hasiru Dala Innovation adalah perusahan sosial (social enterprise) yang membantu meningkatkan kualitas hidup dan kewirausahaan di antara para pemulung sampah.

Mereka juga melakukan manajemen sampah secara keseluruhan.

Dalam program pertama ini, produk yang kemasannya dibuat dari plastik daur ulang adalah Ginger Shampoo 250ml.

 

“Mulai dari ginger shampoo karena ini produk dengan penjualan terbaik.”

“Ke depannya mungkin kami akan coba untuk produk-produk lainnya,” kata Global Community Trade Manager The Body Shop, Lee Mann.

Kemanusiaan untuk pemulung

Program ini diharapkan mampu membantu tak kurang dari 2.500 pemulung yang terlibat.

Baca Juga :  Ratusan Warga Menyelamatkan Diri, Gunung Semeru Meletus

Diharapkan mereka mendapatkan akses keadilan, harga jual sampah yang stabil, perbaikan kondisi tempat kerja, hingga lebih dihormati dalam menjalankan pekerjaannya.

Hal ini dilakukan dengan cara membeli 250 ton plastik daur ulang yang diprediksi akan mencapai dua kali lipat di tahun 2020.

Langkah yang dilakukan sesuai dengan misi Community Trade, yaitu membantu kelompok rentan dan termarjinalisasi melalui model bisnis berkelanjutan yang adil.

“Kami ingin membantu agar mereka memiliki akses market,” tambah dia.

 

Di sisi lain, Community Trade juga memerhatikan sisi keberlangsungan linkungan lewat setiap programnya.

Community trade selalu menjawab masalah lingkungan melalui ‘trade‘ (aktivitas jual beli), program kami selalu berupaya membawa solusi.”

“Untuk kali ini, kami membawa pesan agar kita selalu bertanggungjawab atas konsumsi plastik kita,” tutur Lee Mann.

 

 

 

 

Sumber : Kompas

 

 

Bagikan :
Scroll to Top